Davina Veronica Hariadi diketahui sudah lama menjadi mualaf. Namun model dan artis film yang dulu dicap vulgar ini jarang menceritakan detil ihwal dirinya berpindah keyakinan. Nah, saat dijumpai baru-baru, ia mau berkisah.
“Iya, kalau nggak salah (mualaf), 2002. Apa ya, ini soal hati. Ketika aku memutuskan (mualaf), nggak tau ya, aku merasa ini sudah panggilan sepertinya,†ujar Davina.
“Masih belajar, terus belajar. Karena agama Islam itu akan menemani hidup kita, makanya selama itu juga belajar dan memahami,†imbuh pemain film Pesan Dari Surga, Badai Pasti Berlalu dan Namaku Dick ini.
Kala pertama tersiar Davina menjadi mualaf, sempat beredar kabar dirinya mendapat tentangan keras dari orangtua dan keluarga. Bagaimana cerita aslinya sekarang?
“Keluargaku tidak ada masalah kalau aku masuk ke agama lain. Soalnya keluargaku moderat dan membebaskan anak-anaknya memilih kepercayaan sendiri saat menginjak remaja,†cetus Davina.
Menurutnya, di lingkaran keluarga, ada juga yang memeluk Islam. Diantaranya nenek, sepupu dan saudara Davina lainnya. Faktor ini salah satunya yang memudahkannya lebih mantap mendalami Islam.
Melanjutkan kisah mulanya mempelajari Islam, Davina bilang hidayah tersebut bukan datang dari orang lain atau pacarnya kala itu. Lalu siapa?
“Waktu itu, aku beli buku soal salat. Jadi setiap gerakan dalam salat itu, aku baca di buku itu. Begitu seterusnya ya, dari buku juga, aku juga ada guru ngaji juga,†jelasnya.
Masih berkecimpung di dunia hiburan, Davina merasa hidupnya lebih tentram. Mungkin karena ia sudah bisa lepas dari pergaulan bebas.
“Ya, karena ini sekali lagi urusan hati. Dan itu berhubungan antara kita dan Allah,†lanjut wanita kelahiran Jakarta, 35 tahun lalu.
Makanya, di setiap Lebaran, Davina selalu merasa spesial. Apalagi bicara soal makanan.
“Pas lebaran itu kayak kue Nastar, kue Putri Salju. Sambal goreng hati, dan opor ayam jadi menu favorit yang nggak boleh ketinggalan saat lebaran,†tuturnya.
Kolak juga jadi primadona buat Davina selama bulan puasa. Namun lantaran takut nggak enak, ia mengaku belum pede membuat kolak sendiri. ***