Berita

Dahlan Iskan

Bisnis

BUMN Diminta Manfaatkan Teknologi Hasil Karya Lokal

SELASA, 05 AGUSTUS 2014 | 10:12 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta perusahaan pelat merah untuk membeli teknologi yang dihasilkan oleh anak bangsa. Pasalnya, selama ini banyak hasil riset dalam negeri yang terlantar.

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, banyak teknologi hasil karya anak bangsa tidak lulus kualifikasi tender, padahal teknologi tersebut tergolong bagus.

“Banyak sekali penemuan dalam negeri yang tidak bisa digunakan, karena perusahaan BUMN juga sehingga pasti kalah waktu tender, waktu pendaftaran saja sudah kalah, lolos saja tidak mungkin, terutama perusahaan padat teknologi,” ujar dia, kemarin.


Karena itu, dirinya meminta direksi dan komisaris BUMN merevisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Salah satunya adalah penambahan anggaran untuk Research and Developmet (RnD) yang bisa digunakan membiayai hasil riset karya anak bangsa.

“Saya minta RKAP revisi menyediakan dana RnD dalam dana yang cukup. Contoh, Pertamina bisa alokasikan Rp 100 miliar, PLN Rp 100 miliar, BUMN karya bisa Rp 50 miliar,” katanya.

Selain itu, dia juga mengingatkan, pejabat BUMN menjauhi nepotisme di dalam perusahaan pelat merah. Hal ini menindaklanjuti adanya beberapa temuan pada BUMN.

“Jadi ada beberapa temuan bahwa anak direktur utama atau direktur yang jadi pegawai di perusahaan tempat bapaknya menjabat,”ungkap Dahlan.

Untuk memperketat aturan ini, dia mengaku telah mengeluarkan surat edaran yang harus dipatuhi oleh jajaran direksi dari perusahaan BUMN.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian MS Hidayat juga mengeluhkan masih belum optimalnya Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) di BUMN.

“Memang yang bisa kita terapkan secara konsekuen baru kepada instansi pemerintah baik itu kementerian maupun lembaga, tetapi untuk BUMN kalau dia tidak mematuhi kita tidak bisa melakukan apa-apa,” kata Hidayat.

Hidayat menjelaskan keputusan tertinggi BUMN biasanya diambil oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), terutama untuk yang sudah terbuka.

Menurutnya, untuk persoalan yang satu itu dirinya belum bisa melakukan tindakan apapun secara langsung.

Hidayat menuturkan, dirinya selaku Ketua Tim Nasional P3DN hanya bisa menyurati BUMN terkait apabila terdapat pengadaan tender tertentu yang tidak terjangkau oleh vendor lokal.

“Seperti di Pertamina kemarin ada pengadaan untuk kapal, spesifikasinya condong hanya mampu dipenuhi oleh vendor asing, saya surati dan kemudian mereka ubah spesifikasinya sehingga bisa diikuti vendor lokal,” katanya.

Menurut Hidayat, apabila P3DN ingin berjalan dengan efektif, maka seluruh lembaga yang ada unsur negaranya harus mematuhi hal itu. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya