Berita

ilustrasi/net

Bisnis

Kebijakan Membatasi BBM Tidak Mengakar dan Terkesan "Banci"

SABTU, 02 AGUSTUS 2014 | 13:53 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Kebijakan pengendalian konsumsi dan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi merupakan bukti bahwa infrastruktur jalan dan transportasi umum di negeri ini masih sangat buruk.

Hal itu berdampak pada pemborosan bahan bakar minyak atau BBM akibat kemacetan yang luar biasa.

"Buruknya infrastruktur jalan dan manajemen lalu lintas dan angkutan jalan memicu kemacetan. Tidak hanya berdampak pada kenaikan harga BBM, tetapi mengganggu perekonomian nasional," kata Ketua Presidium Indonesia Traffic Watch (ITW), Edison Siahaan, kepada wartawan, Sabtu (2/8).


ITW menekankan bahwa kebijakan pengendalian dan penyesuaian harga BBM harus disertai pembangunan infrastruktur jalan dan transportasi umum yang aman, tertib, nyaman, murah serta tepat waktu.

"Hal itu mendorong masyarakat untuk menggunakan angkutan umum yang kemudian bisa mengurangi pemakaian BBM," terangnya.

Persoalan lainnya, Edison menilai kebijakan pengendalian dan penyesuaian harga BBM oleh pemerintah terkesan "banci" atau pengecut, karena dilaksanakan saat masyarakat sedang mudik merayakan Idul Fitri.

Menurut Edison, pada hakikatnya lalu lintas dan angkutan jalan berperan penting  dalam mendukung pembangunan dan meningkatkan ekonomi nasional sebagai upaya mewujudkan kesejahteraan umum. Anehnya, lalu lintas dan angkutan jalan di negeri ini justru menimbulkan berbagai masalah yang membebani masyarakat.

"Kebijakan soal BBM ini merupakan dampak keburukan sistem lalu lintas dan angkutan jalan yang tidak pernah bebas dari kemacetan, sehingga penggunaan BBM boros," tekannya. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya