Berita

ilustrasi/cnn

Dunia

Inilah Angka-angka Penting dalam Konflik Israel-Gaza

RABU, 30 JULI 2014 | 07:52 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Gaza, Palestina, masih membara. Seolah tak ada yang dapat menghentikan serangan bertubi-tubi Israel ke kota itu.

Pembicaraan ke arah gencatan senjata terus dilakukan. Tetapi pada faktanya, menurut CCN sudah lebih dari 1.200 warga Gaza tewas. Kebanyakan dari korban adalah kaum perempuan dan anak-anak.

Di sisi Israel, sejauh ini 53 orang yang tewas. Hanya tiga dari korban tewas itu yang merupakan warga sipil.


Dari angka ini, tampaknya Hamas lebih memahami hukum universal dalam perang: tidak menjadikan warga sipil sebagai objek serangan.

Namun Hamas tak juga memperlihatkan tanda-tanda akan mengakhiri serangan sporadis ke Isral.

“Bila musuh tidak merasa serangan kami cukup, pejuang-pejuang kami memiliki banyak kejutan untuk pemimpin Israel dan pasukan khusus mereka,” tulis Hamas dalam pesan online mereka hari Selasa kemarin (29/7).

Di saat yang kurang lebih sama, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta rakyat Israel untuk bersiap-siap menghadapi protracted campaign atau dalam bahasa yang lebih lugas: perang panjang.

“Tujuan kami jelas untuk membebaskan rakyat Israel dari teror roket yang datang dari Gaza dan dari terowongan dari Gaza dimana orang-orang (Palestina) muncul dengan senjata mesin dan bahan peledak untuk membunuh dan membantai,” ujar jububicara Israel pada CNN.

Berikut adalah angka-angka penting dalam konflik Isreal-Palestina kali ini, seperti yang dirangkum CNN.

Sampai hari Senin (28/7) pihak Israel menemukan 32 terowongan dari Gaza yang digunakan pasukan Hamas untuk menyusup ke jantung pemukiman warga Israel. Pihak Israel khawatir masih ada terowongan yang belum mereka temukan.

Menurut perkiraan pihak Israel setiap terowongan dari Gaza menalan biaya yang tidak sedikit, yakni 3 juta dolar AS.

Pihak Israel memperkirakan Hamas memiliki 10 ribu roket. Dari jumlah itu, lebih dari 2.600 roket sudah ditembakkan ke Israel. Lebih dari 3.000 roket Hamas berhasil dilumpuhkan.

Jurubicara Dinas Pertahanan Israel, Letkol Peter Lerner kepada CNN mengatakan, Hamas telah menggunakan sekitar 60 persen dari kapabilitas serangan mereka.

Masih menurut Israel sejauh ini mereka telah menewaskan 300 anggota Hamas. Sementara jumlah “Pasukan Eksekutif” Palestina diperkirakan sebanyak 9.000 perseonel.

Sementara Israel memiliki 176 ribu personel militer. Ratusan ribu lainnya masih disimpan sebagai komponen cadangan.

Angka penting lain berkaitan dengan biaya setiap misil yang digunakan untuk menangkal serangan Hamas, yang dikenal dengan Kubah Besi. Setiap misil yang ditembakan seharga 62 ribu dolar AS. Sejauh ini Israel telah menembakkan 500 misil untuk menahan roket Hamas. Ini berarti, Kubah Besi sudah menghabiskan biaya tak kurang dari 31 juta dolar AS.

Aspek lain yang tak kalah penting adalah jumlah penduduk di kedua wilayah yang bertikai. Sebanyak 1,8 juta orang tinggal di Gaza sementara 8 juta tinggal di Israel.

Menurut Jerusalem Post, survei terakhir memperlihatkan mayoritas warganegara Israel menyetujui kebijakan Benjamin Netanyahu membombardir Gaza.

Sementara survei yang dilakukan Washington Institute bulan lalu memperlihatkan sebagian sebagian besar orang Palestina mengecam penyelesaian konflik dengan cara saling menembakkan arsenal. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya