Berita

Bisnis

Penumpang Gagal Terbang, Kebijakan Lion Air Dianggap Merugikan

SELASA, 29 JULI 2014 | 10:41 WIB | LAPORAN:

Sekitar delapan orang penumpang pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 912 terpaksa tidak bisa diberangkatkan dari Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara dengan tujuan Bandara Soekarno-Hatta Tangerang.

Mereka tidak diizinkan ikut dalam penerbangan oleh pihak Lion Air dengan alasan terlambat check in, meski jadwal keberangkatan pesawat masih tersisa sekitar 30 menit.

"Adik kami sedang sakit, mau terbang bersama ayahnya ke Jakarta. Sudah beli tiket, hanya telat check in, sedangkan masih ada waktu pesawat berangkat 30 menit lagi. Tetapi tidak diperbolehkan ikut penerbangan,” kata Arif Darmawan, adik dari Fitri Rusmiati, seorang penumpang Lion Air yang tidak diberangkatkan Lion Air dari Bandara Kualanamu.


Menurut Arif, kakaknya tersebut berada di Bandara Kualanamu untuk check in sekitar pukul 20.15 WIB, Senin (28/7). Pesawat terbang pukul 20.40 WIB, sedangkan pihak maskapai memberlakukan batas waktu check in 45 menit sebelum pemberangkatan. Akibat kebijakan pihak Lion Air tersebut, Fitri Rusmiati dan beberapa penumpang Lion Air lain yang juga terlambat check in tertunda untuk terbang ke Jakarta.

"Ada penumpang yang check in telat 10 menit, juga tidak bisa ikut penerbangan. Padahal jadwal terbang pesawat masih 30 menit lagi. Katanya biaya tiket akan dipulangkan dan hanya diganti sepuluh persen. Ini jelas merugikan," kata Arif.  [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya