Berita

Bisnis

Bahaya, BPJS Ketenagakerjaan Masih Berbasis Profit

MINGGU, 27 JULI 2014 | 10:12 WIB | LAPORAN:

Pemerintah dimbau segera melakukan perombakan total manajemen BPJS Ketenagakerjaan.

Anggota Komisi IX DPR RI Poempida Hidayatulloh menyatakan, perombakan ini penting karena paradigma berpikir manajemen sekarang dinilainya masih sangat berbasis manajemen BUMN yang tidak memahami ruh dan makna dari BPJS Ketenagakerjaan.

"Mindset yang ada dalam benak manajemen sekarang masih bernuansa profesionalisme yang berorientasikan profit," tegasnya.


Padahal, lanjut dia, BPJS Ketenagakerjaan didesain untuk lebih berorientasi sosial. Suatu lembaga yang bersifat sosial akan sangat sulit dijalankan oleh orang-orang yang berpikir keuntungan.

"Ini sangat berbahaya jika dibiarkan, karena kemudian akan mengganggu basis layanan sosial BPJS Ketenagakerjaan saat diimplementasikan secara nasional ke depan,"     jelas Poempida dalam siaran persnya yang diterima redaksi, Minggu (27/7).

Poempida menambahkan, manajemen yang sekarang masih belum dapat membedakan antara uang pekerja/buruh dengan uang asuransi atau pun uang yang berada di rekening bank. Contoh yang paling memalukan adalah dengan mewacanakan dana Jaminan Hari Tua (JHT) Pekerja yang datanya tidak jelas untuk dialihkan menjadi dana Balai Harta Peninggalan (BHP).

Poempida mengingatkan bahwa dana yang terkumpul di BPJS Ketenagakerjaaan adalah dana Buruh dan Pekerja, bukan uang negara atau pun perbankan. Dalam konteks iuran Pekerja ini adalah kewajiban dari BPJS Ketenagakerjaan untuk memberikan benefit yang maksimal bagi Buruh dan Pekerja.

"Jika kemudian datanya tidak jelas atau tidak akurat, harus ada upaya maksimal untuk mencari si pemilik dana tersebut atau ahli warisnya," tutupnya.[wid]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya