Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyelenggarakan apel siaga dan pembukaan pos koordinasi tingkat nasional untuk angkutan Lebaran terpadu 2014. Bertempat di halaman kantor pusat Kemenhub, hadir para pemangku kepentingan mulai dari pemerintah, swasta, BUMN hingga asosiasi yang terlibat.
Menteri Perhubungan (MenÂhub) EE Mangindaan menjeÂlasÂkan, acara apel koordinasi ini di–laÂkukan untuk mempermudah koÂmunikasi dan koordinasi antar lemÂbaga dan pemangku keÂpenÂtingan. Khususnya saat muncul persoalan serta tata cara peÂnyeÂlesaiannya di lapangan.
“Untuk memantapkan koordiÂnasi antar petugas instansi terkait serta pihak-pihak di luar pemeÂrinÂtahan. Termasuk asosiasi dan lembaga masyarakat yang terlibat langsung dalam penyelenggaraan angkutan Lebaran,†jelasnya saat memimpin apel siaga, kemarin.
Usai apel siaga, dilanjutkan peÂlepasan kendaraan operasional yang terlibat di dalam penyeÂlengÂgaÂraan dan pemantauan angkutan mudik. Kegiatan koordinasi ini dilakukan mulai hari ini (keÂmarin) sampai 5 Agustus 2014.
Seluruh kegiatan mudik di seluÂruh Indonesia juga terpantau seÂcara
online dan
up to date melalui
control room di Kemenhub.
Sidomuncul Berangkatkan 20 Ribu Pemudik Gratis PT Sidomuncul akan memÂbeÂrangkatkan lebih dari 20.000 peÂmudik secara gratis melalui proÂgram mudik gratis yang tahun ini sudah menginjak tahun ke-25.
Direktur Utama Sidomuncul Irwan Hidayat mengatakan, pihakÂnya tahun ini menyediakan 310 unit bus untuk program muÂdik gratis yang mulai dibeÂrangÂkatkan 21 Juli 2014 (kemarin) dari area parkir barat Pekan Raya Jakarta (PRJ).
“Kami mulai program mudik gratis Lebaran sejak 1991. Tahun ini sudah yang ke-25 kali kami berangkatkan program mudik gratis,†kata Irwan Hidayat di Jakarta, kemarin.
Menurut dia, pemudik yang diberangkatkan setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan antara 5-10 persen, sehingga taÂhun ini setidaknya sudah lebih dari 300.000 pemudik yang terfasilitasi.
Irwan menjelaskan, setiap tahun setidaknya ada sekitar 15.000-20.000 pemudik yang mengikuti program mudik gratis SidoÂmuncul untuk pulang ke kampung haÂlamannya di berbagai daerah di Jawa dan Yogyakarta.
Terkait amblesnya Jembatan Comal yang menghubungkan Pemalang-Pekalongan, Irwan mengatakan secara umum mudik gratis tidak terkendala karena kebanyakan pemudik berasal dari Cirebon, Pemalang dan Solo.
“Pemudik yang daerahnya melewati Jembatan Comal, miÂsalÂnya yang berasal dari SemaÂrang sedikit. Kebanyakan berasal dari Cirebon, Tegal, Pemalang, BanjarÂnegara, Yogyakarta, Solo, KuÂtoarjo dan Cilacap,†terangnya.
Menurut dia, awalnya hanya pedagang jamu yang ikut proÂgram mudik gratis SidoÂmuncul, tetapi dari tahun ke tahun terus diÂperluas hingga sampai kalaÂngan pedagang asongan dan pemÂbantu rumah tangga.
“Kami bahagia karena ternyata 25 tahun berturut-turut bisa memberangkatkan pemudik secara gratis. Ke depan, kami akan terus menambah kapasitas jumÂlah pemudik yang kita fasiliÂtasi,†pungkas Irwan. ***