Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Alex Retraubun manyayangkan masih tingginya pencurian sumber daya ikan nasional. Pencurian ini telah merugikan negara.
“Pencurian ikan memang masalah dan harus diselesaikan,†ujarnya kepada Rakyat Merdeka, Jumat (18/7).
Menurut dia, Indonesia sebagai negara maritim belum bisa meningkatkan industri perikanan nasional. Justru yang terjadi, Indonesia malah mengimpor ikan dan garam.
Alex mengatakan, dengan kekayaan laut yang dimiliki harusnya Indonesia menjadi negara industri perikanan. Justru saat ini sumber daya ikan yang besar hanya dinikmati negara lain.
Karena itu, pengawasan di sektor ini perlu ditingkatkan. Ditambah dengan peningkatan industri pengolahan dalam negeri supaya bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri dan bisa ekspor.
Alex mengklaim, saat ini beberapa industri pengolahan ikan dan rumput laut terus berjalan dan berkembang.
Ketua Dewan Pembina Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) M Rizal Damanik mengatakan, 30 persen kerugian dari kasus pencurian ikan di seluruh dunia terjadi di Indonesia.
“Jadi laporan dari FAO Fisheries and Aquaculture Department, ada kerugian pencurian ikan yang jumlahnya mencapai 23 miliar dolar AS. Nah, 30 persen dari aktivitas pencurian ikan di dunia itu terjadi di Indonesia,†ungkap Rizal.
Dia mengatakan, banyaknya pencurian ikan di Indonesia menjadi salah satu alasan yang menyebabkan negara ini mengalami kerugian dalam sektor kelautan dan perikanan hingga Rp 100 triliun per tahun.
“Kehilangan sumber daya ikan yang dialami Indonesia merupakan
potential lost yang luar biasa besar,†ungkapnya.
Menurut Rizal, akibat dari kerugian tersebut, citra sektor perikanan dan keluatan Indonesia menjadi buruk karena dianggap memberikan toleransi terhadap praktik-praktik pencurian ikan.
“Kita menunjukan pada dunia bahwa pemerintahan kita telah gagal dan tidak mendukung upaya-upaya untuk mendorong sumber-sumber perikanan karena praktik pencurian ikan menganggu pengelolaan sumber daya perikanan berkelanjutan,†terangnya.
Rizal menganggap hal itu implikasi yang sangat buruk bagi Indonesia mengingat perikanan adalah salah satu sumber daya pangan di negara ini.
“Berdasarkan data KNTI aksi pencurian ikan terjadi di 18 titik di wilayah perairan Indonesia,†ujarnya.
Sebab itu, kata dia, pemerintah harus mencegah dan menghentikan pencurian ikan melalui strategi kesejahteraan dengan menggeser 1.000 armada perikanan rakyat dengan bobot 50-100 GT yang menangkap di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) dan laut lepas. ***