Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Nurdin Halid mengatakan, sudah saatnya koperasi diangkat ke permukaan sebagai pilar negara dan bangsa untuk mewujudkan negara kesejahteraan dan lestarinya ekosistem negara.
Dia menjelaskan, sebagai pilar negara, koperasi berpotensi besar mengentaskan kemiskinan dan pengangguran. Bahkan, badan usaha tersebut juga sukses mengurangi kesenjangan sosial dan menahan laju kerusakan lingkungan serta pengerukan sumber daya alam.
Kemajuan koperasi juga akan mampu menjamin kedaulatan pangan dan energi serta melestarikan budaya gotong-royong dan kearifan lokal sekaligus menekan berkembangnya budaya individualisme, konsumerisme dan pragmatisme transaksional.
“Koperasi mampu menjadi instrumen yang efektif untuk mewujudkan negara kesejahteraan dan lestarinya ekosistem NKRI yang dikehendaki oleh Pancasila dan Konstitusi UUD 1945. Inti dari koperasi pilar negara adalah human capital dan natural capital,†ujar Nurdin.
Dia mengatakan, manusia Indonesia masa depan harus tumbuh di atas basis nilai-nilai koperasi seperti kejujuran, kesetaraan, transparansi, kerja sama dan solidaritas. “Sosok manusia seperti itu akan menguatkan negara demokrasi dan negara hukum yang berujung pada pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan,†cetusnya.
Dia mengatakan, koperasi Indonesia memiliki dua dimensi, yaitu koperasi sebagai filosofi dan koperasi sebagai unit atau lembaga usaha bersama. Sebagai filosofi, koperasi adalah gotong-royong berazaskan kekeluargaan yang merupakan nilai fundamental dalam kehidupan sosal budaya masyarakat sejak dahulu kala. Sebagai unit usaha, koperasi merupakan badan usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan untuk kesejahteraan bersama.
“Filosofi gotong-royong dan kekeluargaan merupakan roh yang menghidupkan ke-Indonesiaan kita hingga hari ini. Tanpa roh itu, eksistensi NKRI bisa terancam di masa depan,†tegas bekas Ketua PSSI ini.
Untuk itu, Dekopin menyelenggarakan kegiatan antara lain lomba karya tulis dan seminar nasional dalam rangka memperingati Hari Koperasi ke-67. Dua kegiatan tersebut, mengusung tema yang yang sama yaitu Koperasi Pilar Negara.
Seminar nasional digelar 14 Juli di Hotel Aryaduta, Medan, diikuti 500 peserta, yang berasal dari wakil gerakan koperasi seluruh Indonesia dan gerakan koperasi di Sumatera Utara.
Untuk lomba karya tulis dibagi dalam kategori akademisi, praktisi dan wartawan. “Kami ingin melakukan sosialisasi sekaligus mendapatkan masukan dari tiga kalangan strategis yang punya sudut pandang berbeda ,†ucap Nurdin. ***