Jabodetabek seharusnya mengalami musim kemarau seperti wilayah Indonesia lainnya. Tapi sejak awal Juli lalu selalu muncul hujan deras dan angin kencang melanda kawasan ini.
Menanggapi hal itu, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Andi Eka Sakya mengatakan, hujan dan angin kencang itu terjadi kaÂrena adanya tekanan angin rendah di Australia.
Kondisi itu mendorong angin dari selatan bergerak ke utara dan terjadi pertemuan dengan angin dari utara di wilayah Sumatera Selatan.
“Kondisi ini menyebabkan awan terhenti di sana (Sumatera SelaÂtan, red). Makanya wilayah JaboÂdetabek, Sumatera Selatan, serta Jawa Barat, menjadi sangat dingin,†jelas Andi Eka Sakya keÂpada
Rakyat Merdeka, di Jakarta, Jumat (18/7).
Selain itu, lanjutnya, pergeraÂkan angin dari wilayah utara membawa pasokan air cukup banyak. Karena itu, udara diÂngin di wilayah Jakarta dan SuÂmatera Selatan, serta Jawa Barat diikuti hujan. “Itu lah yang memÂbuat hujan (tidak lazim) di musim-musim semacam ini,†ujarnya.
ÂÂ
Berikut kutipan selengÂkapnya: Berapa lama lagi kondisi ini akan terjadi?Menurut pengamatan kami, saat ini kondisinya sudah berangÂsur-angsur normal. Mudah-muÂdahan, satu hingga dua hari ke deÂpan situasinya sudah normal. BaÂdai Rammasun di timur Filipina juga sudah bergerak ke Korea. Badai ini menyebabkan hujan ringan hingga sedang di sejumlah wilayah Indonesia.
Bagaimana prediksi cuaca saat perjalanan mudik hingga puncak Hari Raya Idul Fitri?Kami meminta mayarakat meÂwaspadai gelombang tinggi di wilaÂyah utara Indonesia. Orang yang sudah mulai mudik harus mewaspadai hujan yang tiba-tiba terjadi.
Kami perkirakan sampai Lebaran kondisinya akan berjalan seperti ini, panas-panas hangat.
Bagaimana perkiraan konÂdisi penyeberangan atau angÂkutan laut?Bulan Juli hingga Agustus, geÂlomÂbang agak tinggi, karena adaÂnya angin barat. Situasi ini perlu kita waspadai menjelang lebaran, utamanya di tempat-tempat peÂnyeberangan.
Kami akan bekerja dalam satu minggu ke depan. Pada pekan selanjutnya, kami akan keluarkan laporan tentang gambaran situasi cuaca terkait kegiatan mudik lebaran.
Mengenai angkutan udara, apakah ada potensi gangguan cuaca?Untuk angkutan udara, saya kiÂta tidak ada masalah. Kalaupun terÂÂjadi badai tropis, letaknya beraÂda di sebelah utara, sehingga tidak akan mengganggu kegiatan mudik lebaran. Sebab, sebagaian besar kegiaÂtan mudik terjadi di sebelah seÂlatan khatulistiwa. ***