Berita

Hukum

Petani Karawang ke KPK Minta Pengusutan Atas Agung Podomoro Land

SENIN, 21 JULI 2014 | 15:18 WIB | LAPORAN:

Puluhan petani Karawang mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengusut dugaan keterlibatan PT Agung Podomoro Land (APL) dalam berbagai kasus sengketa tanah.

Hilal Tamami, selaku perwakilan dari puluhan petani tersebut, menilai kasus dugaan pemerasan oleh Bupati Karawang Ade Swara terhadap PT Tatar Kertabumi yang merupakan perwakilan PT APL adalah contoh kasus. Kata dia, meski KPK menilai kasusnya adalah pemerasan, namun rekam jejak PT APL dalam bisnis tanah di Karawang punya cerita kelam.

"Agung Podomoro Land melalui PT Sumber Air Mas Pratama telah merampas 350 hektar tanah warga di Karawang," kata Hilal Tamami di depan kantor KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (21/7).


Hilal tekankan, tanah 350 hektar itu adalah milik warga di tiga desa. Pada tanggal 24 Juni 2014, katanya, berbekal putusan kepala Pengadilan Negeri Karawang, APL dibantu ribuan aparat Brimob dan preman melakukan penggusuran atas tanah warga tersebut.

"Tapi ada yang janggal dalam eksekusi tersebut. Tim juru sita tidak bisa menunjukkan batas areal yang akan dieksekusi. Juga soal luas tanah, dalam putusan ditulis hanya 67 ha, kok ini 350 ha," terang Hilal.

"Ada kecurigaan kami mengarah pada petinggi kepolisian di Karawang serta oknum PN Karawang yang menerima suap dari Agung Podomoro," tegasnya.

Dalam aksinya di KPK, puluhan petani memboyong hasil pertanian seperti singkong, pisang, dan kacang panjang sebagai tanda prihatin atas dirampasnya sumber nafkah mereka oleh PT Agung Podomoro Land. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya