Berita

ilustrasi

Bisnis

Menhub Diminta Razia Angkutan Yang Naikkan Tiket Sembarangan

Mulai 21 Juli, Tarif Bus Lebaran Bakal Dinaikkan 50 Persen
RABU, 16 JULI 2014 | 10:40 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menindak calo tiket dan operator angkutan umum yang menaikkan tarif angkutan melebihi batas atas selama Lebaran.

Menteri Perhubungan (Menhub) EE Mangindaan menjamin tidak ada kenaikan pada harga tiket angkutan Lebaran tahun ini.

“Nggak ada kenaikan tiket. Tadi saya katakan jangan sampai ada calo. Jangan ada yang naikkan tarif sesuai dengan batas yang kita tentukan,” tegasnya, kemarin.


Untuk mencegah adanya kecurangan penjualan tiket dan permainan calo, Kemenhub telah menyiapkan sejumlah pengawas. Menurut Mangindaan, pengawas tersebut bertugas menerima aduan dari masyarakat jika ada yang menjual tiket dengan harga yang terlampau tinggi.

“Laporkan, siapa yang tahu laporkan. Ada pengawas, ada juga pengaduan dari masyarakat. Kan sering dapat. Seperti yang lalu banyak sekali, bus-bus naikkan tarif,” ucapnya.

Dia mencontohkan, praktik calo di pelabuhan merupakan salah satu yang harus dicegah oleh pasukan siaga yang terdiri dari polisi dan petugas keamanan pelabuhan tersebut.

Menurutnya, aturan dari Kemenhub sudah sangat jelas bahwa operator kapal dilarang menaikkan tarif sesuai yang tertera dalam aturan itu.

Mangindaan mengatakan, sanksi tidak hanya dilakukan terhadap pihak luar yang menjual tiket dengan harga tinggi. Tapi, juga akan diberikan kepada petugas pemerintah yang terlibat dalam kecurangan penjualan tiket. Yang melanggar peraturan akan dikenai ganjaran sesuai  peraturan berlaku.

“Ada Peraturan Pemerintah Nomor 53 kalau bagi pegawai yang melanggar. Sanksinya ada. Paling tidak di tegur,” ungkapnya.

Anggota Komisi V DPR Saleh Husin menyatakan, pemerintah memang harus menindak tegas calo dan operator angkutan umum yang menaikkan harga di atas batas wajar pemerintah.

“Kenaikan harga selama mudik Lebaran memang tidak bisa dihindari. Karena itu, pemerintah sudah menetapkan aturan batas atas dan bawah. Jika ada yang nekat menaikkan di atas itu harus diberikan sanksi tegas,” katanya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Selain itu, dia juga meminta Kemenhub dan polisi merazia para calo yang biasanya beroperasi kendati pergerakan para calo saat ini sudah terbatas. Alasannya, beberapa moda transportasi sudah menggunakan tiket dengan nama seperti kereta api.

“Peluang permainan calo masih akan ditemui di angkutan darat seperti bus. Karena itu, pengawasan di terminalnya diperketat begitu juga dengan penjualan tiketnya harus dibatasi,” ujarnya.

Namun, Saleh menyayangkan sulitnya untuk membongkar permainan para calo ini karena penumpang tidak mau melaporkannya. Karena itu, pengawasan dari Kemenhub harus diperketat lagi.

Mulai 21 Juli Tarif Bus Ada Yang Naik 50%

Sejumlah perusahaan bus telah bersiap menerapkan tarif baru sepekan menjelang Lebaran. Sekretaris Jenderal Organisasi Angkutan Darat (Organda) Andriansyah mengatakan, sebagian besar perusahaan bus akan mengenakan tarif batas atas mudik Lebaran mulai Senin (21 /7).

“Sebagian besar mulai menaikkan harga tiketnya pada H-7,” kata Andriansyah.
Menurutnya, tarif menjelang Lebaran naik 50-55 persen dibanding hari biasa.

Akibatnya, tarif baru akan terasa lebih mahal. Kenaikan tarif akan berlaku hingga seminggu setelah Lebaran. Kendati begitu, dia menjamin, kenaikan tarifnya tidak akan melebihi dari batas pemerintah.

Menurut Andriansyah, besarnya tarif setiap rute akan ditentukan setiap perusahaan bus. Ada beberapa rute gemuk yang akan mengalami kenaikan tarif hingga 55 persen. Rute yang paling ramai tujuan Jakarta-Jawa Tengah. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya