Berita

ilustrasi

Bisnis

Harga Ayam Di Tingkat Peternak Masih Anjlok

Kemendag Siapkan Aturan Perdagangan Unggas
RABU, 16 JULI 2014 | 09:22 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Harga ayam saat Ramahan kali ini dinilai tidak wajar. Pasalnya, harga ayam hidup dijual di bawah biaya produksi. Saat ini Harga Pokok Produksi (HPP) ayam hidup mencapai Rp 18.500-19.500 per kilogram (kg).

“HPP ini didapat dari pembelian harga day old chicken (DOC) Rp 6.000 per ekor dan pakan 7.000 per kg. Tetapi harga jual ayam hidup masih di bawah biaya produksi,” ungkap Ketua Forum Masyarakat Perunggasan Indonesia Don P Utoyo.

Di tingkat pasaran, kata dia, harga ayam hidup peternak selalu ditawar dengan harga yang terlalu murah dengan tujuan spekulasi oleh pedagang. Sebab  itu, kondisi tersebut bukan kondisi yang sehat.


Don juga meminta pemerintah bisa memfasilitasi pertemuan antara pedagang dan peternak. Pemerintah perlu mempertemukan pedagang bandar ayam dengan produsen agar tidak membeli atau menekan harga di bawah HPP.

Menurutnya, jika ayam hidup dijual sekitar Rp 18.500-Rp 19.500 per kg, seharusnya harga karkas daging ayam berada di kisaran Rp 32-35 ribu per kg.

Namun, saat ini harga ayam hidup ditekan sangat murah, jauh di bawah HPP.
Anjloknya harga ayam di tingkat peternak diakui Ketua Persatuan Peternak Ayam Nasional (PPAN) Herry Dermawan. Ia mengaku sebelumnya harga ayam di tingkat peternak cukup tinggi mencapai Rp 21.000-22.000 per kg.

“Empat hari menjelang bulan puasa, harga ayam di kandang peternak lagi tinggi-tingginya mencapai dua puluh satu ribu sampai dua puluh dua ribu per kilogramnya. Tapi, besoknya langsung turun drastis,” ungkap dia.

Anjloknya harga ayam pedaging di tingkat peternak ini, kata Herry, lantaran masuknya ayam dari peternak besar (konglomerat perunggasan) ke pasar tradisional. Dengan harga ayam hidup di kandang Rp 16.500 per kg, peternak saat ini lagi menanggung rugi mengingat biaya produksi (BEP) mencapai Rp 20.000 per kg.

Menteri Perdagangan (Mendag) M Lutfi mengimbau peternak ayam untuk mengurangi pasokan anak ayam atau DOC.

“Kami sudah lihat, sifat harga ayam itu pada minggu pertama langsung turun dan akan terjun bebas setelah Lebaran,” katanya.

Lutfi mengatakan, pemerintah ingin menjaga agar harga daging ayam tidak terlalu turun drastis karena akan merugikan para peternak. Sejauh ini tidak ada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) khusus yang dikeluarkan untuk imbauan pengurangan DOC pada Lebaran tahun ini.

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Srie Agustina mengatakan, ke depan pihaknya akan mengeluarkan Permendag yang menjaga permintaan dan penawaran perunggasan.

“Kami sedang menyiapkan Permendag Penataan Perdagangan Perunggasan misalnya mengenai berapa kebutuhannya, bagaimana mengendalikan impor DOC. Tapi ini belum final,” katanya.

Srie mengaku pihaknya berharap harga daging ayam bisa stabil di angka Rp 30.000 per kg.

“Yang dipikirkan, bagaimana peternak juga dapat harga yang baik. Jangan sampai HPP peternak lebih tinggi daripada harga jual ayamnya,” tukasnya. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya