Berita

foto:net

Hukum

Cawe-cawe di Pilpres, Kepala Daerah dan Pejabat Birokrat Dilaporkan ke KPK

SELASA, 15 JULI 2014 | 15:40 WIB | LAPORAN:

Sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang tergabung dalam koalisi masyarakat sipil menyambangi kantor KPK Jakarta, Selasa (15/7). Tujuannya, melaporkan dugaan indikasi keterlibatan kepala daerah dalam kecurangan pemilu presiden 2014.

Perwakilan koalisi, Haris Azhar mengatakan laporan juga mengacu pada indikasi kecurangan yang dilakukan birokrat terhadap warga Negara Indonesia di luar negeri.

Saat melaporkan, kata Haris, mereka diterima langsung oleh Wakil Ketua KPK, Busyro Muqoddas. Sejumlah hal, diutarakan dalam pertemuan tersebut. Salah satunya, soal dugaan keterlibatan kepala daerah dan birokrat dalam upaya mengubah hasil pilpres tanggal 9 Juli kemarin.


"Kami juga menyampaikan beberapa informasi yang kami dapat di lapangan termasuk yang di luar negeri," kata Haris usai pertemuan.

Dia menjelaskan, dugaan kejahatan yang ditemukan oleh pihaknya antara lain adalah politik uang. Modusnya, pengucuran uang ke beberapa kepala daerah. Itu dilakukan agar mesin birokrasi bisa menekan untuk memilih salah seorang pasangan kandidat pilpres.

"Ada laporan di Papua mengenai bagaimana misalnya salah satu capres sampai berangkat dengan salah satu pesawat pribadinya ketemu dengan pejabat daerah di Papua," beber dia.

Selain itu, pihaknya juga mendapatkan temuan lain. Salah satunya, dugaan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan pejabat di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), juga di Kementerian Agama (Kemenag). Salah seorang pejabat di kementerian itu diduga membocorkan database guru untuk dikirimi surat, padahal database bersifat rahasia.

"Kami menduga ada keberpihakan di Kemendikbud dan Kemenag terhadap capres nomor 1 dan kita minta KPK menelusuri sampai sejauh mana abuse of power yang dipakai dari Kemendiknas dalam rangka menggunakan nama-nama yang dipublish untuk kepentingan capres nomor 1," tandas Haris.[wid]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya