Berita

Hukum

MEGASKANDAL BLBI

Abraham Harus Jawab Pemeriksaan Mega Bukan Dendam Politik

MINGGU, 13 JULI 2014 | 17:56 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Rencana Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Megawati Soekarnoputri berkaitan dengan penerbitan Surat Keterangan Lunas (SKL) yang diberikan kepada sejumlah obligor Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) patut diapresiasi.

Himpunan Masyarakat Untuk Kemanusiaan dan Keadilan (Humanika) menilai pemeriksaan sebagai langkah maju dalam proses penyelesaian kasus megaskandal BLBI yang merugikan keuangan negara Rp 144,5 triliun.

"Kami sangat mendukung langkah Abraham Samad yang akan memanggil Megawati. Akan tetapi kami juga mendesak Samad untuk memeriksa Anthony Salim, Sjamsul Nursalim dan pengemplang BLBI lainnya," ujar Sekjen Humanika, Sya'roni, dalam pesan elektroniknya kepada redaksi (Minggu, 13/7).


Anthony Salim misalnya, menyerahkan total aset hanya Rp 28,36 triliun padahal uang yang dikemplangnya mencapai Rp 68,54 triliun terdiri dari Rp 15,82 triliun dana BLBI dan Rp 52,72 triliun dana obligasi rekapitalisasi BCA. Artinya, Anthony Salim masih mengemplang Rp 40,18 triliun. Hal yang sama juga terjadi pada Sjamsul Nursalim yang masih mengemplang Rp 47,25 triliun.

Menurut Sya'roni pemeriksaan terhadap Anthony Salim cs perlu dilakukan sebagai upaya menepis anggapan negatif rencana memeriksa Megawati. Dia menilai pernyataan Ketua KPK Abraham Samad yang akan memeriksa Megawati setelah lebaran di saat situasi politik sedang gaduh (pilpres) sangat tidak tepat, dan bisa menyulut penafsiran bermacam-macam dari publik.

Publik misalnya, dapat menafsirkan sebagai bentuk balas dendam Abraham karena gagal menjadi cawapres Jokowi. Dengan pemeriksaan itu Megawati akan semakin terdesak karena di saat yang sama sedang menunggu real count KPU. Atau Abraham sedang melakukan bargaining agar nanti dimasukkan dalam kabinet Jokowi.

"Mestinya Abraham tidak mengeluarkan pernyataan tapi langsung bertindak memeriksa Megawati," demikian Sya'roni.[dem]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya