Hingar bingar Pilpres pada 9 Juli lalu tidak membawa dampak negatif terhadap kunjungan wisatawan asing ke Indonesia.
“Mereka tidak khawatir dengan kondisi keamanan di Indonesia,†kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, kepada Rakyat Merdeka usai buka puasa bersama di Kementerian Perdagangan, Selasa (8/7).
Sebab, lanjut Mari Elka Pangestu, wisatawan asing itu percaya dengan Indonesia yang setiap menggelar pemilu selalu berjalan dengan aman dan lancar.
“Makanya jumlah wisatawan asing meningkat dalam periode Januari sampai Mei 2014,’’ ujarnya.
Berikut kutipan selengkapnya;Bagaimana dengan menjelang pilpres?Kami tidak melihat ada pengaruh dari pilpres terhadap kunjungan wisata. Sebab, Indonesia sudah terbukti menggelar pileg dan pilpres beberapa kali dengan aman dan lancar. Wisatawan asing maupun lokal tetap melakukan perjalanan ke berbagai tempat di Indonesia. Mereka tidak khawatir adanya gangguan keamanan.
Berapa jumlah peningkatan wisatawan?Jumlahnya terus meningkat dari Januari sampai Mei. Ada kenaikan sekitar 10 persen tahun ini. Tahun lalu jumlahnya sekitar 8,8 juta wisatawan. Tahun ini diperkirakan akan mencapai 9,3 sampai 9,5 juta wisatawan asing.
Sedangkan untuk wisatawan dalam negeri, tahun lalu ada 250 juta perjalanan. Sebanyak 125 juta orang Indonesia melakukan perjalanan dua kali setahun dan pertumbuhannya sebanyak tiga persen.
Berapa target wisatawan tahun depan?Targetnya jumlah kunjungan wisata asing ke berbagai obyek wisata di Indonesia sebanyak 10 juta orang.
Apa wisatawan asing dari berbagai negara jumlahnya meningkat?Tidak semua. Ada beberapa wisatawan dari Jepang, Thailand, dan Rusia mengalami penurunan selama periode Januari- Mei 2014. Ini terjadi karena krisis domestik di masing-masing negara itu.
Di Jepang sedang terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi. Begitu juga di Thailand dan Rusia yang kondisi politiknya sedang tidak stabil.
Penurunannya berapa?Kunjungan wisatawan Jepang 2,98 persen. Sementara wisatawan asal Thailand turun 0,3 persen, dan turis asal Rusia turun 8,85 persen.
Apa tindakan Anda?Tentunya akan kami pikirkan dan pelajari situasi di negara-negara tersebut. Kami cari strategi yang tepat agar mereka dapat berpergian lagi ke Indonesia.
Bagaimana dengan pengamanan di tempat wisata?Pengamanan sudah pasti kami lakukan. Tidak hanya di musim Pilpres. Sudah ada proses koordinasi dengan pihak terkait untuk menjaga keamanan di destinasi utama saat membludaknya jumlah wisatawan seperti liburan di hari raya.
Diantaranya pengamanan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Kebun Raya Bogor, dan Ragunan Jakarta yang biasanya dipadati pengunjung.
Bagaimana dengan persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015?Persiapan yang utama adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Sebab hanya pekerja profesional yang boleh bekerja di ASEAN. Untuk sektor pariwisata ada 32 pekerjaan sudah ada standarnya. Di antaranya bartender, pemandu wisata dan pelayan di tempat wisata. Kami juga sudah sertifikasi 60 ribu orang dari industri.
Perlu meningkatkan daya saing produk Indonesia, caranya bagaimana?Harus memiliki branding yang kuat, sehingga mudah dikenali konsumen.
Kualitasnya juga perlu ditingkatkan untuk menjaga serbuan dari produk-produk asing yang diperkirakan semakin masif tahun depan. Kami sudah memberikan pembekalan kepada pelaku usaha untuk memiliki branding yang kuat dan menjaga kualitas. ***