Polri menerjunkan 1.220.000 personel untuk mengawal jalannya Pemilihan Presiden (Pilpres) yang dilaksanakan hari Rabu (9/7) ini.
Dengan rincian personel Polri sebanyak 254. 880 orang. TNI yang inside langsung mempertebal lebih dari 23 ribu personel. Standby Force 35 ribu, dan Linmas 900 ribu lebih.
Demikian disampaikan Jenderal Sutarman, kepada wartawan, di Gedung DPR, Senin (7/7) malam. “Dengan melakukan berbagai persiapan pengamanan selama ini. Kepolisian siap mengawal jalannya Pilpres sampai pergantian Presiden dan Pemerintahan selesai,†paparnya.
Berikut kutipan selengkapnya;
Berarti Polri sudah siap amankan pilpres? Sudah siap. Saya sudah minta ke Panglima TNI untuk mensiagakan personel TNI, dan yang sudah inside bersama kami untuk mempertebal ada 23 ribu pasukan. Semuanya sudah sampai ke daerah-daerah sampai ke PPS.
Adakah keamanan ekstra di Jakarta?Ada lima titik pengamanan yang kami lakukan. Tujuannya untuk mengantisipasi. Pasukan juga sudah siap untuk melakukan penanganan.
Titiknya di mana saja?Ada di kawasan Bulungan (Jakarta Selatan), di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), di Jakarta Timur, ada di Jakarta Utara dan di Satuan Brimob yang ada di Jakarta dan sekitarnya.
Bagaimana dengan pengamanan obyek vital?Tempat vital juga menjadi fokus pengamanan kami. Kepolisian dan TNI mengerahkan sejumlah pasukan untuk mempertebal pengamanan proyek-proyek vital.
Bagaimana antisipasi ancaman di daerah?Semua itu sudah kita siapkan. Mudah-mudahan sekecil apa pun informasi yang kita terima, kami akan olah di Mabes Polri. Kemudian saya memberikan instruksi ke daerah seperti di Papua. Saya langsung instruksikan ke Kapolda Papua.
Kalau misalnya di Papua kekurangan kekuatan, kami pun sudah punya titik-titik.
Mungkin saya akan dorong dari Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat atau Kalimantan Timur. Bisa juga saya dorong dari Sulawesi Utara yang paling dekat.
Sudah diterjunkan personel ke sana?Untuk di Papua kami sudah memberangkatkan anggota sejak H-7. Anggota kami sudah siap melakukan pengamanan demi kelancaran jalannya pemilu.
Bagaimana dengan sanksi bagi yang mengajak masyarakat untuk golput?Semua pelanggaran Undang-undang (UU) apa pun itu pasti akan kami terima.
Kalau dia mengajak seperti itu dan memang ada pelanggaran Undang-Undang, tentu kita akan tindak.
Apakah klaim kemenangan dari kedua kubu bisa menimbulkan konflik?Itu adalah bagian informasi yang kita tindaklanjuti, dan kami memerlukan kesiapan personel kami. Mudah-mudahan dengan kesiapan petugas kita dan dengan kedewasaan masyarakat tidak akan terjadi konflik.
Mudah-mudahan tidak terjadi konflik. Kami dan siapapun pasti menginginkan pemilu berjalan dengan aman, lancar dan tertib.
***