Berita

The Jakarta Post Bermaksud Provokasi Umat Islam Pendukung Prabowo?

RABU, 09 JULI 2014 | 03:46 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Koran The Jakarta Post telah melakukan tindakan permusuhan terhadap umat Islam dengan meniru pola penerbitan kartun penghinaan Nabi Muhammad SAW seperti yang pernah terjadi di Denmark, Belanda, dan negara-negara Eropa lainnya.

Tindakan tersebut terlalu berani dan ceroboh serta mengandung motif melecehkan umat Islam karena diterbitkan di Jakarta, Indonesia, negara yang mayoritas penduduknya Muslim.

"Oleh karena itu tindakan itu tidak boleh dibiarkan begitu saja," tegas  Sekjen Forum Umat Islam, KH Muhammad Al Khaththath, dalam keterangan persnya (Rabu, 9/7).


Karikatur 'bermasalah' The Jakarta Post dimuat di rubriik Opini halaman 7 edisi Kamis, 3 Juli 2014. Dalam karikatur termuat gambar bendera berlafaz 'laa ilaha illallah' dengan logo tengkorak yang terpasang di bendera tengkorak khas bajak laut. Kemudian, tepat di tengah tengkorak, tertera tulisan 'Allah, Rasul, Muhammad'.

Selain itu, karikatur juga menampilkan lima orang dalam posisi berlutut dengan mata tertutup kain dalam posisi berlutut di tanah dan tangannya terikat di belakang dalam posisi ditodong senjata. Di belakang ke lima orang itu berdiri seorang pria berjenggot serta bersorban sambil mengacungkan senjata laras panjang ke arah mereka, seolah-olah siap melakukan eksekusi.

Al Khaththath mengingatkan, koran berbahasa Inggris tersebut secara terbuka sudah menyatakan dukungan kepada pasangan Joko Widodo-Jususf Kalla pada Pilpres 2014 ini. Karena itu, dia menduga pemuatan karikatur tersebut sebagai tindakan provokasi untuk tujuan tertentu yang nanti akan mendiskreditkan umat Islam yang selama ini mayoritas mendukung Prabowo-Hatta.

"Sebab jika emosi umat meledak dan melakukan tindakan anarkis terhadap kantor JP, opini akan diarahkan secara massif bahwa umat pendukung Prabowo adalah para bajingan anarkis. Provokasi serupa sudah dibuat oleh Wimar Witoelar beberapa waktu lalu," tandasnya.

Jakarta Post sendiri telah memohon maaf dan menarik karikatur editorial yang terbit di halaman 7 edisi tanggal 3 Juli 2014. (Baca: The Jakarta Post Minta Maaf dan Tarik Karikatur)

"The Jakarta Post menyesalkan keputusan yang tidak bijak ini yang sama sekali tidak bermaksud menyerang atau tidak menghormati agama manapun," begitu permintaan maaf redaksi The Jakarta Post, seperti dikutip dari situsnya.  [zul]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Eddy Soeparno Bicara Komitmen Prabowo Percepat Dekarbonisasi

Senin, 15 Desember 2025 | 16:13

Praperadilan Kakak Kandung Hary Tanoesoedibjo Dua Kali Ditolak Hakim

Senin, 15 Desember 2025 | 15:55

Miliarder Siapkan Hadiah Besar Atas Aksi Heroik Warga Muslim di Bondi Beach

Senin, 15 Desember 2025 | 15:48

DPR Tegaskan Perpol 10/2025 Tidak Bertentangan dengan Konstitusi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:41

Ketaatan pada Rais Aam Fondasi Kesinambungan Khittah NU

Senin, 15 Desember 2025 | 15:39

Gubernur Sulut Dukung Penguatan Kapasitas SDM Bawaslu

Senin, 15 Desember 2025 | 15:29

Keselamatan Masyarakat Harus Jadi Prioritas Utama Selama Nataru

Senin, 15 Desember 2025 | 15:19

Pramono Terima Hasil Kongres Istimewa MKB Demi Majukan Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:12

KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau SF Hariyanto

Senin, 15 Desember 2025 | 14:54

Command Center Diresmikan Percepat Digitalisasi dan Pengawasan Kopdes Merah Putih

Senin, 15 Desember 2025 | 14:43

Selengkapnya