Berita

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)

Bisnis

KKP Pengen Tindak Tegas Mafia Jual Beli Izin Kapal

SELASA, 08 JULI 2014 | 09:10 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bakal menindak tegas jual beli izin kapal ilegal untuk menjaga potensi kekayaan laut indonesia.

Dirjen Perikanan Tangkap KKP Gelwynn Jusuf mengaku, pihaknya mempunyai wewenang terhadap salah satu izin perkapalan dan berkomitmen tegas memberantas mafia perizinan kapal penangkapan ikan itu.

Gelwynn mengungkapkan, wewenang terhadap eksploitasi laut masih tumpang tindih, terlalu banyak kepentingan terhadap laut. Masalah perizinan kapal atau Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) dikeluarkan KKP, hanya saja sebelum keluar SIUP harus ada grosse akte yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).


“Jika ada yang melanggar dalam pengeluaran surat izin tentu harus ada tindakan tegas, bisa melalui pencabutan atau penindakan terhadap oknum yang melanggar peraturan tersebut,” kata dia, kemarin.

Meski mengalami keterbatasan SDM maupun dan jumlah kapal pengawas atau kapal patroli yang dimiliki, pihaknya tetap bertekad melakukan segala macam upaya untuk mempersempit ruang gerak para oknum itu agar tidak bermain-main soal izin kapal.

“Kami akan berupaya keras memperketat ruang gerak mereka, salah satu program yang saat ini dijalankan adalah pengurusan perizinan secara online,” bebernya.

Perizinan online terintegrasi tersebut meliputi seluruh kegiatan penangkapan ikan, mulai dari pendaftaran kapal, sertifikasi penangkapan ikan, hingga persetujuan berlayar. Sistem ini berlaku untuk seluruh kapal, dengan begitu transparansinya jelas.

Direktur Pelayanan Usaha Penangkapan Ikan (PUPI) Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap KKP Tyas Budiman menambahkan, sistem pelayanan izin secara online atau disebut Data Sharing System (DSS) berfungsi sebagai pengendalian dalam pengelolaan sumber daya ikan. Salah satunya dengan pengembangan basis data yang terintergrasi.

 â€œDSS juga mampu menjamin transparansi dan ketelusuran hasil tangkapan ikan sehingga dapat mendukung upaya pemberantasan Illegal Fishing,” ujarnya. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya