Berita

piala dunia 2014

Adhie M Massardi

CATATAN PIALA DUNIA

Ingin Menang vs Takut Kalah

SENIN, 07 JULI 2014 | 04:38 WIB | OLEH: ADHIE M. MASSARDI

PIALA Dunia Brasil 2014 sudah menyuguhkan 60 partai gurih yang dahyat punya. Sehingga bukan saja berhasil meredam kebosanan kampanye pilpres yang sudah kehilangan logika dan akal sehat, tapi juga membuat Ramadhan kian bergairah, karena para pemasak makanan dini hari tak perlu lagi menambah pekerjaan dengan membangunkan orang-orang untuk makan sahur.
 
Kali ini Piala Dunia memang benar-benar telah berhasil mengubah turnamen olahraga empattahunan menjadi eksibisi dunia sepakbola sebagai tontonan keluarga yang atraktif, profesional, humanis dan mengajarkan kepada kita bagaimana menghormati sesama insan Allah Swt – lewat deklarasi antiras yang dikumandangan para kapten kesebelasan setiap menjelang laga – sehingga sepakbola layak menjadi industri hiburan yang sehat.
 

Karena ditonton oleh lebih dari separuh penghuni planet bumi, setiap tim, setiap pemain, berusaha tampil maksimal. Sebab setiap pujian akan berdampak pada nilai dan harga nominal keprofesionalan mereka, baik pemainmaupun pelatihnya. Hal ini didukung regulasi FIFA sebagai EO (event organizer) yang sangat progresif demi tercapainya sepakbola sebagai (industri) tontonan berkelas.
 
Selain hukuman yang keras, terutama terhadap fairness dan sikap rasialis pemain, untuk mencerminkan sepakbola sebagai “rahmatan lil alamin”, FIFA juga mengatur poin tiga (3) bagi pemenang dan satu (1) untuk hasil imbang, sehingga di lapangan setiap tim tampil dinamis.
 
Itulah sebabnya setiap pertandingan, sejak babak fase penyisihan grup yang diikuti oleh timnas dari 32 negara terpilih, berjalan layaknya final. Hasilnya memang luar biasa. Dalam 48 partai penyishan grup menghasilkan 136 gol. Artinya, rasio dalam setiap pertandingan menghasilkan 2,8 gol. Sedangkan pada 12 laga babak perempat final tercipta 39 gol. Fantastis!
 
Semua ini tentu saja berkat regulasi dan pengawasan FIFA yang jurdil dan tren sepakbola sebagai industri kreatif yang menghasilkan triliunan rupiah. Sehingga setiap kesebelasan, baik atas nama negara maupun klub (komersial), selalu ingin tampil lebih baik, lebih cepat, dan lebih atraktif dan (ingin) memenangi setiap pertandingan.
 
Memang di lapangan kita bisa menyaksikan dengan kasat mata perbedaan perjuangan “tim yang ingin menang” dengan “tim yang takut kalah”. Tim yang ingin memenangi pertandingan akan tampil secara elegan dengan mengeluarkan seluruh kemampuan teknisnya.
 
Sebaliknya, yang takut kalah akan tampil dengan gaya defensif total alias negative football. Cenderung tidak menarik karena pasti juga akan mengeluarkan trik-trik licik. Bersandiwara dengan dramatisasi seolah dizalimi sangat keras agar lawannya dihukum wasit. Di kotak penalti tak segan-segan melakukan diving demi hadiah penalti. Dalam Piala Dunia kali ini, timnas Uruguay termasuk dalam kategori ini.
 
Kita masih ingat pada partai ke-37 (24/6) saat Uruguay berhadapan dengan Italia di Grup D. Dalam laga yang akhirnya menyingkirkan favorit juara Italia itu, bintang Uruguay yang sedang jadi striker Liverpool, Luis Suarez melancarkan gerakan kanibalisme: menggigit pundak Giorgio Chiellini. Sayang, wasit tidak melihat adegan yang menjijikkan itu sehingga Suarez luput dari kartu merah.
 
Kini Piala Dunia yang diikuti oleh negara dari 5 benua (Australia, Afrika, Asia, Eropa dan Amerika) ini, tinggal menyisakan empat (4) negara dari dua benua: Brasil dan Argentina (Amerika-Latin) serta Belanda dan Jerman (Eropa).
 
Maka empat pertandingan yang akan digelar akhir pekan ini (Brasil vs Jerman dan Argentina vs Belanda, disusul yang kalah versus yang kalah untuk menentukan runner up, dan final pemenang vs pemenang guna memastikan sang kampiun Piala Dunia 2014), dijamin memiliki daya pukau yang nyata.
 
Sebab melihat sepakterjang ke-4 tim yang tersisa itu, semuanya adalah tim-tim yang masuk kategori tim yang ingin memenangi pertarungan. Cerdas, cepat, cekatan dan elegan. Tak heran bila para pemain dari ke-4 semi finalis ini merupakan pemain-pemain andal dan paling mahal di klub yang mengontrak mereka! [***]

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Helikopter Rombongan Presiden Iran Jatuh

Senin, 20 Mei 2024 | 00:06

Tak Dapat Dukungan Kiai, Ketua MUI Salatiga Mundur dari Penjaringan Pilwalkot PDIP

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:47

Hanya Raih 27 Persen Suara, Prabowo-Gibran Tak Kalah KO di Aceh

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:25

Bangun Digital Entrepreneurship Butuh Pengetahuan, Strategi, dan Konsistensi

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:07

Khairunnisa: Akbar Tandjung Guru Aktivis Semua Angkatan

Minggu, 19 Mei 2024 | 22:56

MUI Jakarta Kecam Pencatutan Nama Ulama demi Kepentingan Bisnis

Minggu, 19 Mei 2024 | 22:42

Jelang Idul Adha, Waspadai Penyakit Menular Hewan Ternak

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:57

KPU KBB Berharap Dana Hibah Pilkada Segera Cair

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:39

Amanah Ajak Anak Muda Aceh Kembangkan Kreasi Teknologi

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:33

Sudirman Said Maju Pilkada Jakarta, Ini Respons Anies

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:17

Selengkapnya