Dimyati Natakusumah tidak pernah memikirkan sebelumnya akan menjadi Wakil Ketua MPR. Yang ada dibenaknya menyelesaikan tugas sebagai anggota Komisi III DPR.
Tapi, kemarin, politisi PPP itu diÂlantik menjadi Wakil Ketua MPR menggantikan Lukman Hakim Saifuddin yang kini menÂjadi Menteri Agama.
“Saya tidak pernah merencanaÂkan untuk mengisi jabatan ini. Saya tidak ambisius. Cita-cita pun tidak ada untuk itu. Tapi maÂlah diberikan amanah tersebut,’’ kata Dimyati Natakusumah keÂpada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
Berikut kutipan selengkapnya;
Bagaimana ceritanya Anda dipilih menjadi Wakil Ketua MPR?Saya tidak mengetahui persis prosesnya. Yang mengusulkan nama saya dari internal partai dan fraksi yang ada di MPR. Mereka tidak menginformasikan kepada saya bahwa akan diusulkan menÂjadi pimpinan MPR.
Kapan Anda mengetahui mendapat amanah itu?Saya dikabarkan oleh partai hari Kamis (3/7) lalu. Saya terima surat dari Sekjen PPP bahwa akan ada pelantikan sebagai Wakil KeÂtua MPR. Saya anggap ini sebaÂgai kepercayaan dari partai dan saya harus siap untuk menerimaÂnya.
Padahal, saya tidak ambiÂsius. Cita-cita pun tidak ada untuk itu. Bagi yang tidak ingin malah diberikan amanah. Justru yang sangat menginginkan jabatan ini, tapi tidak dapat amanah. Saya selalu mengalami hal itu.
Bagaimana cara membagi waktu di MPR/DPR?Saat ini saya memang sedang sibuk-sibuknya dengan agenda peÂnyelesaian berbagai undang-unÂdang di Komisi III DPR. SeÂorang pemimpin harus bisa memÂbagi waktunya.
Kedua lembaga itu memang berbeda. Tapi tetap diutamaÂkan untuk kepentingan rakyat. Yang penting fokus laksanaÂkan tugas, pokok, fungsi (TuÂpoksi) sesuai deÂngan Undang-undang dan konsÂtitusi. Saya tetap akan meÂnyelesaikan tuÂgas-tugas di DPR.
Apa sudah berhubungan baik dengan pimpinan DPR yang lainnya?Saya sudah kenal dengan para pimpinan sebelumnya. Saya juÂga aktif dalam beberapa keÂgiaÂtan di MPR.
Meski demikian, saya tidak pernah menghadap pimpiÂnan MPR untuk membicarakan ini. Saya menginjakkan kaki di MPR setelah dilantik menjadi pimÂpinan. Tapi bukan hal baru bagi saya untuk tergabung daÂlam MPR.
Bagaimana penilaian Anda terhadap kinerja Lukman Hakim Saifuddin saat menjadi Wakil Ketua MPR?Kinerja beliau sangat bagus dan baik. Banyak prestasi yang ditorehkannya untuk MPR. TenÂtuÂnya ini akan saya lanjutkan. Saya akan mengemban tugas ini dengan baik.
Apa tugas yang Anda lakuÂkan dalam waktu dekat ini?Saya hanya melanjutkan proÂgram yang sudah ada sebelumÂnya. Saya bertugas sebagai ketua tim kecil kajian UU MPR.
SeÂbagai lembaga tinggi neÂgara, sudah sepatutnya MPR memiliki peraturan sendiri. Saat ini masih tergabung dalam UU MD3 (MPR, DPR, DPD, dan DPRD).
Anda yakin bisa selesai periode sekarang ini?Insya Allah akan selesai. Kami akan maksimalkan waktu yang singkat ini. Saat ini sudah dalam tahap pembahsan dengan pemeÂrintah di DPR.
Sedangkan pemÂbahasan di MPR sudah selesai dan mudah-mudahan pansus bisa segera menyelesaikannya.
O ya, bagaimana dengan posisi Ketua Umum PPP?Ketua umum PPP tetap SuryaÂdharma Ali (SDA). Beliau dipilih oleh Muktamar PPP, sehingga mengganti ketua umum harus melalui Muktamar.
Kapan Muktamar akan dilaksanakan?Idealnya dilakukan tahun 2015 seÂsuai dengan Anggaran Dasar/AngÂgaran Rumah Tangga (AD/ART).
Apa sudah ada calon pengÂganti SDA?Masih terlalu prematur untuk membicarakan ini. Para kader dan pimpinan sedang sibuk mengontrol hasil pemilu legislatif (pileg) dan persiapan pemilu presiden (pilpres).
Memang sudah muncul kanÂdidat calon ketua umum. Malah ada yang ambisius. Namun saya tidak bisa membeberkan nama-nama tersebut. ***