Berita

PT Pertamina (Persero)

Bisnis

Capres Ditantang Hilangkan Trader Gas Dalam Negeri

Kepastian Pasokan Untuk Industri Terus Dipertanyakan
KAMIS, 03 JULI 2014 | 09:13 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

PT Pertamina (Persero) akan mengimpor gas alam cair (Liqiud Natural Gas/LNG) dari Amerika Serikat (AS). Alasannya, tidak ada kepastian pasokan dari dalam negeri.

PT Pertamina (Persero) menyepakati perjanjian jual-beli gas alam cair (Liqiud Natural Gas) dari produsen LNG di Texas, AS yaitu Corpus Christi Liquefaction, LLC. Impor gas ini akan dilakukan selama 20 tahun mulai 2019 dari Corpus Christi Liquefaction Terminal Train 2 di Texas.

Jumlah LNG yang akan dipasok sebesar 0,76 juta ton per tahun. Perjanjian jual-beli ini dilakukan Selasa (1/7).


“Perjanjian jual beli LNG jangka panjang ini menunjukkan komitmen kuat Pertamina dalam memperoleh kepastian pasokan LNG untuk proyek-proyek infrastruktur LNG perusahaan,” ujar Direktur Gas Pertamina Hari Karyuliarto, kemarin.

Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir menjelaskan, alasan perseroan mengimpor LNG dari Amerika. Menurutnya, perseroaan terus infrastruktur gas, mulai dari Floating Storage Regasification Units (FSRU), jaringan gas, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan lainnya. Nah, pembanguan gas harus ada kepastian pasokan gas.

Sementara, kata dia, kepastian pasokan gas sampai hari ini di dalam negeri tidak ada. Karena itu, pihaknya harus mencari pasokan gas. Karena semua infrastruktur itu membutuhkan kepastian jaminan gas.

Selain itu, lanjut Ali, alasan impor dari Amerika karena harganya yang kompetitif, termasuk dengan harga gas dari dalam negeri.

Kondisi itu berbeda dengan pernyataan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik yang selalu menegaskan gas bumi di Indonesia masih sangat banyak bahkan jumlahnya mencapai 360 triliun kaki kubik (TCF). Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2014, produksi gas nasional ditargetkan mencapai 1,224 juta barel setara minyak per hari.

Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia Rofiky Dwi Putrohari menantang, para capres dan cawapres untuk menghilangkan trader gas dalam negeri.

“Kalau lebih bagus langsung saja tidak ada trader dalam gas,” ucap Rofiky.
Menurut dia, akan lebih baik jika tidak ada perantara dalam pembelian minyak dan gas soalnya harga bisa lebih murah. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya