Berita

Moon Chang-keuk/yonhap

Dunia

Lagi, Kandidat Perdana Menteri Korea Selatan Mengundurkan Diri

SELASA, 24 JUNI 2014 | 11:08 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Mantan jurnalis yang menjadi kandidat perdana menteri Korea Selatan, Moon Chang-keuk mengundurkan diri dari pencalonannya pada Selasa (24/6).

Pengundurannya dilakukan dua minggu setelah Presiden Park Geun-hye menunjuknya sebagai kandidat perdana menteri dalam reshuffle kabinet yang dilakukan Park untuk memulihkan kepercayaan publik pasca tragedi tenggelamnya kapal feri Sewol pada pertengan April lalu.

"Saya sepakat dengan kata-kata Presiden Park Geun-hye bahwa ia akan mereformasi akar bangsa ini," kata Moon dalam konferensi pers yang diadakan di dekat kantor kepresidenan, Korea Selatan.


Keputusan Moon tersebut dilakukan menyusul pernyataan kontroversialnya terkait masalah Korea dan Jepang di masa lalu. Ia menyebut bahwa masa pendudukan Jepang di Semenjung Korea pada tahun 1910 hingga 1945 serta pembagian dua Korea terjadi karena kehendak Tuhan.

Atas pernyataan itu, Moon mendapat tekanan baik dari pemerintah yang berkuasa ataupun kelompok oposisi.

"Setelah pencalonan saya sebagai perdana menteri, bangsa ini jatuh ke dalam konfrontasi dan perpecahan yang lebih besar. Saya khawatir situasi seperti ini akan menjadi sandungan bagi presiden untuk menjalankan urusan negara," jelas Moon.

"Saya ingin membantu Presiden Park Geun-hye. Bagaimanapun saya memutuskan bahwa pada saat ini, saya akan membantu Presiden Park Geun-hye dengan mengundurkan diri. Hari ini saya dengan sukarela berhenti sebagai kandidat perdana menteri," sambungnya seperti dikutip media setempat, Yonhap.

Dengan demikian, Moon menjadi kandidat perdana menteri kedua yang mengundurkan diri dalam upaya Presiden Park memperbaharui kabinetnya.

Sebelumnya, pada 28 Mei lalu, kandidat pertama perdana menteri yang baru yang ditunjuk Park, Ahn Dai-hee mengundurkan diri dari pencalonannya akibat kritik yang menyebutnya telah menghasilkan banyak uang sebagai pengacara dengan cara memanfaatkan statusnya sebagai Mantan Hakim Agung.

Diketahui, Presiden Park mencari perdana menteri baru untuk menggantikan Chung Hong-won yang mengundurkan diri pasca tragedi tenggelamnya kapal feri Sewol yang menewaskan hampi 300 orang pada 16 April lalu.

Chung sendiri hingga saat ini masih menjalankan tugasnya sebagai perdana menteri hingga penggantinya yang ditunjuk Presiden Park disetujui oleh Majelis Nasional Korea Selatan. [mel]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya