Berita

Ruhut Sitompul

Wawancara

WAWANCARA

Ruhut Sitompul: Pak SBY Mengizinkan Saya Untuk Mendukung Jokowi-JK

SELASA, 24 JUNI 2014 | 10:07 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul merasa tidak bersalah mendukung pasangan Jokowi-JK dalam Pilpres 9 Juli mendantang.

“Salah saya di mana, kok diminta mundur dari Partai Demokrat. Apalagi saya mendukung Jokowi-JK setelah mendapat persetujuan dari Pak SBY,’’ kata Ruhut Sitompul saat dihubungi Rakyat Merdeka via telepon di Jakarta, kemarin.
    
Menurut anggota Komisi III DPR itu, dirinya berpegangan kepada mandat dari SBY selaku Ketua Umum Partai Demokrat yang telah memberikan kebebasan kepada anggota dan kadernya untuk memilih pasangan capres-cawapres tertentu.


“Makanya saya bebas memilih untuk mendukung Jokowi-JK. Saya juga mengikuti anjuran Pak SBY untuk tidak golput dalam pilpres nanti,” paparnya.
 
Berikut kutipan selengkapnya;

Apa Anda mau pindah ke PDI Perjuangan?
Saya tidak akan menyeberang dari Partai Demokrat ke PDI Perjuangan. Saya akan tetap berada di Partai Demokrat. Demokrat menjadi partai terakhir saya. Makanya saya tidak akan mundur dari Demokrat meski didesak mundur.

Kenapa Anda mendukung Jokowi-JK?
Saya tertarik pada tagline Indonesia Hebat yang diusung Jokowi-JK. Beliau tagline-nya kan Indonesia Hebat. Artinya mengakui kehebatan kepemimpinan Pak SBY selama 10 tahun ini.

Sedangkan tagline atau slogan yang digunakan pasangan capres nomor urut 1, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, yakni Indonesia Bangkit. Itu memiliki makna yang negatif terhadap pemerintahan SBY. Apakah maksudnya selama ini Indonesia tidur. Padahal Pak SBY tidak tidur loh, beliau bekerja keras. 

Dulu Anda sering mengkritik Jokowi. Ada apa sekarang kok berbalik mendukung?
Memberi kritik itu kan hal yang biasa dan lumrah. Apalagi kritik yang membangun yang bisa memberikan semangat dan motivasi. Justru saya sangat mengapresiasi sikap Jokowi, yang berjiwa besar menerima berbagai kritikan dan masukan.

Meskipun saya mengkritik, tapi saya tetap berhubungan baik dengan beliau. Justru Pak Jokowi merasa diingatkan dengan kritik dari saya.

Anda pernah menyatakan telah bertemu dengan Tim Sukses Prabowo, bagaimana kelanjutannya?
Ketika itu ring satu Prabowo mengundang saya, dan saya menunggu sampai hari H, tapi tidak ada yang memberi  kabar. Ya, sudah. Saya juga tidak menghubungi mereka. Akhirnya saya tidak jadi ketemu. Tidak berselang lama timses Pak Jokowi mengundang saya makan siang pada Sabtu siang. Saya kan berhak untuk memilih.

Siapa yang mengajak Anda untuk bergabung?

Ada Pak Tjahjo Kumolo, Ibu Puan Maharani, Pak Hasto Kristianto, Trimedya Panjaitan dan kawan-kawan lainnya. Saya punya banyak teman yang telah bergabung ke kubu Jokowi. Perkawanan saya dengan mereka itu sudah lama.

Bahkan sudah seperti saudara. Jadi bukan tiba-tiba merapat untuk memberikan dukungan.

Kapan Anda mendapat izin dari SBY?
Ketika saya ketemu beliau di lapangan golf. Beliau mengizinkan saya untuk bebas menentukan pilihan. Saya tidak berani deklarasi menyatakan dukungan ke Pak Jokowi sebelum saya mendapatkan izin dari Pak SBY. Saya sangat patuh dengan etika politik. Ketika diizinkan, saya mengabarkan kepada masyarakat.

Banyak pihak yang merasa heran dengan langkah yang anda ambil, pendapat Anda?
Saya juga heran. Giliran saya bergabung ke kubu Jokowi diramaikan. Padahal ada kader dari Partai Demokrat yang mendukung ke Pak Jokowi tidak dipersoalkan. Kalau kata teman-teman saya karena komentar dan tindakan dari seorang Ruhut selalu menarik. Jadi banyak yang melirik.

Kapan deklarasi dukungan ke Jokowi-JK?
Saya akan deklarasi dukungan untuk Jokowi-JK malam ini (Senin, 23/6)). Saya sudah putuskan untuk tidak netral. Saya memilih pasangan nomor dua, Jokowi-JK. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya