Berita

Syahrin Abdurrahman/rmol

Pertahanan

Sarana Terbatas, KKP Tetap Berkomitmen Perangi Illegal Fishing

JUMAT, 13 JUNI 2014 | 10:56 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akui memang pengawasan perairan belum menjangkau di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu alasannya, ketersediaan sarana dan prasarana yang belum memadai hingga kini.

Meski demikian, KKP lewat Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) terus melakukan koordinasi dengan TNI, khususnya Angkata Laut, Polri dan Pemda setempat untuk meningkatkan pemberantasan illegal fishing (pencurian ikan) serta mendukung terwujudnya industrialisasi kelautan dan perikanan berbasis blue economy.

"Membangun negeri ini semua harus bersinergi," kata Direktur Jenderal PSDKP, Syahrin Abdurrahman saat meresmikan operasional satu speed boat PSDKP di Pelabuhan Timika, Provinsi Papua (13/6).


Tahun 2014 ini, PSDKP meresmikan dan mengoperasikan setidaknya tiga unit speed boat pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan. Dua di wilayah perairan Arafuru, dan satu speed boat di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

"Dua speed boat  yang kami tempatkan di Timika, Provinsi Papua, dan Benjina, Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, akan memperkuat pengawasan di laut Arafuru, dan diharapkan mengurangi potensi pelanggaran oleh kapal-kapal perikanan," ujar Syahrin.

Untuk peresmian operasional speed boat di Benjina, akan dilaksanakan besok (14/6). Sementara itu, satu unit speed boat yang ditempatkan di Provinsi Nusa Tenggara Barat akan mengawal dan menyukseskan pembangunan kelautan dan perikanan dengan konsep blue economy di Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Timur.

Syahrin menambahkan, dengan pengoperasian speed boat tersebut, diharapkan pengelolaan dan pemanfaatan SDKP dapat terselenggara secara tertib dan bertanggung jawab. Dengan begitu, keberlanjutan sumber daya kelautan dan perikanan dapat dipertahankan, yang pada akhirnya akan menjamin peningkatan produksi, sesuai prinsip-prinsip blue economy.[wid]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya