Berita

ASEAN Community

Bisnis

Pemda Paling Kedodoran Hadapi ASEAN Community

Tinggal Enam Bulan Untuk Genjot Daya Saing
JUMAT, 13 JUNI 2014 | 09:21 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pemerintah daerah (Pemda) dinilai belum siap berkompetisi dalam pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Soalnya, masih banyak persoalan yang menghambat peningkatan daya saing yang harus dibereskan pemerintah.

“Masih ada enam bulan lagi, harus kita maksimalkan,” kata Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bidang Pembangunan Regional dan Otonomi Daerah Imran Bulkan.

Menurut dia, pemerintah daerah memiliki peran penting menghadapi pasar bebas ASEAN. Daerah juga memiliki tugas untuk memastikan bahwa masyarakat telah siap dan dapat mengambil keuntungan dari liberalisasi ekonomi regional tersebut.


“Inisiatif di tingkat pemerintah lokal bakal berdampak langsung terhadap masyarakatnya. Semakin tinggi inisiatif mereka, semakin besar kita dapat meraih keuntungan dari ASEAN Community,” jelasnya.

Berdasarkan observasi pihaknya, hanya segelintir masyarakat yang paham dan sadar akan konvergensi ekonomi ASEAN menjadi pasar bebas untuk perdagangan, investasi dan jasa.

“Saya harap ada ide inovatif dan kreatif untuk kita bekerja sama membangun sumber daya lokal masing-masing dan dapat membuka jalan penguatan peran dari pemerintah lokal,” tukas Imran.

Ketua Komite Tetap Sertifikasi Tenaga Kerja Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumarna F Abdurrahman mengingatkan perlunya persiapan matang menghadapi pasar bebas ASEAN 2015. Kesiapan diperlukan untuk mengantisipasi berbagai dampak buruk dari semakin bebas dan ketatnya persaingan di kawasan ASEAN.

Sumarna menyatakan, ketidaksiapan dapat mengancam kondisi ekonomi dalam negeri. Dia berkaca pada pengalaman pasar bebas ASEAN-China di tahun 2010.

“Di tahun 2010 kita kaget banyak barang-barang dari China masuk dan menggeser barang lokal,” ungkapnya.

Menurut dia, semua orang kelabakan kala itu. Kemudian pemerintah menjadi sasaran yang disalahkan. Padahal lima tahun sebelum persetujuan sudah ada perundingan-perundingan. “Kita lupa itu,” imbuhnya. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya