Berita

rmol

Hukum

Akil: Bukti Jaksa KPK Palsu, Bentuk Opini Istri Lebih Dari Satu!

KAMIS, 05 JUNI 2014 | 18:05 WIB | LAPORAN:

Terdakwa Akil Mochtar keberatan dengan bukti Kartu Keluarga (KK) yang dibeberkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam sidang lanjutannya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis sore (5/6).

Akil mengaku curiga bahwa bukti KK yang menyebutkan dia memiliki istri bernama Dwiyana Wardani dan dua orang putra itu adalah bukti yang direkayasa oleh Jaksa KPK.

"Saya mohon penjelasan, bukti itu diperoleh darimana, kalau itu palsu saya akan laporkan ke pihak berwenang‎," kata Akil kesal dalam persidangan.


"Sepanjang aliran dana saya sudah jawab. Tapi masalah keluarga saya tidak mau karena sepanjang penyidikan belum pernah ada‎," sambungnya dengan nada tinggi.

Kekesalan Akil cukup beralasan. Sebab, saat kasusnya masih berada di penyidikan, bukti KK itu tak pernah ditunjukkan oleh penyidik yang menginterogasinya. ‎Akil justru menuding Jaksa KPK hanya membentuk opini.

"Kalau hanya membentuk opini saya punya istri lebih satu di pengadilan agama saja‎," tekan Akil.

Ketua Majelis Hakim Soewidya angkat bicara. Dia meminta Jaksa KPK untuk tak melanjutkan pertanyaan yang berkaitan dengan KK itu. "Kita lewatkan saja, yang menjadi penting aliran dananya saja.‎ Saya kira menyangkut masalah aliran dana silahkan, kalau menyangkut keluarga tak usah nanti berkembang‎," terang akil.

Terkait hal tersebut, jaksa KPK Pulung Rinandoro menimpali. Ia menyebut sengaja menanyakan itu karena ingin mengetahui siapa sebenarnya Sri Wahyuningsih. Sebab, tertulis dalam berita acara pemeriksaan ada sejumlah aliran dana dari rekening CV Ratu ‎Samagad dan terdakwa mengalir ke Sri Wahyuningsih.

"Kami akan mengaitkan dengan rekening dan bisnis saudara," sergah Pulung.

Akhirnya, pertanyaan terkait KK itu dilewati. Sidang dilanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan lain yang diajukan secara bergantian oleh Jaksa KPK. Bahasannya, masih tetap sama, yakni mengenai aliran dana. [mel]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya