Berita

jenderal sutarman/net

Pertahanan

KASUS SARA

Jenderal Sutarman, Berhentilah Menyalahkan Para Korban Kekerasan Bertopeng Agama!

RABU, 04 JUNI 2014 | 19:22 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Polri merupakan pihak yang paling bertanggungjawab untuk menyelesaikan kasus-kasus kekerasan atas nama agama.

"Publik sudah jenuh dan bahkan muak dengan respon para elite Polri yang cenderung menyalahkan para korban," tegas pengamat sosial politik, Muhammad AS Hikam, dalam opini yang ditulisnya di akun facebook pribadi, beberapa saat lalu.

Hikam menegaskan itu setelah sebelumnya mengkritik pernyataan Kapolri, Jenderal Sutarman, yang menegaskan rumah pribadi tidak boleh dialihfungsikan menjadi tempat ibadah yang rutin. Sutarman sendiri menanggapi aksi intoleransi yang terjadi di kediaman pemuka agama Niko Lomboan di Sleman, Yogyakarta.


Menurut Hikam, kekerasan atas nama agama bukan hanya terjadi pada umat Kristen, tetapi juga umat Islam sendiri. Malah yang lucu, Polri mengatakan bahwa pihak korban seharusnya melapor jika ada pihak-pihak yang melakukan tindakan kekerasan.

"Kenapa lucu? Semestinya jajaran Polri yang punya satuan intelijen harus sudah lebih dulu mengetahui karena mereka bertugas melakukan deteksi dini terhadap ancaman Kamtibmas. Kalau masyarakat melakukan kegiatan seperti itu malah aneh, karena nanti masyarakat akan saling menginteli sesama warga," urai doktor ilmu politik dari Hawai University itu.

Kata dia, Kapolri dan seluruh jajarannya seharusnya paham dan merasa bahwa rakyat semakin tidak percaya kepada kemampuan aparat kepolisian melindungi keamanan dan ketertiban masyarakat. Sama juga dengan kecenderungan rakyat yang menganggap jajaran Polri adalah termasuk yang paling korup di negeri ini.

"Kalau Kapolri dan seluruh jajarannya tetap menganggap tidak ada masalah, dan menggunakan pendekatan menyalahkan korban atau blaming the victims, maka rakyat akan benar-benar meninggalkan Polri," tambah dia.

Akibatnya, tandas Hikam, akan terjadi pengadilan jalanan (street justice) dan kekerasan tanpa henti di seluruh Indonesia. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya