Gunung Sangeangapi di Bima, Nusa Tenggara Barat meletus sejak Jumat (30/5) lalu. Hujan abu vulkanik menyelimuti Bima dan sekitarnya. Sayangnya, di Jakarta berita lutusan ini tidak terdengar. Para pejabat tinggi dan pimpinan partai tidak ada yang bicara soal musibah ini. Media juga demikian. Kondisi ini membuat para pegiat dunia maya jengkel.
Sampai Sabtu kemarin, Sangeangapi masih menunjukkan aktivitasnya. Ada dua kali letusan besar disusul ke letupan debu ke angkasa. “Pada Sabtu terjadi dua kali letusan yang cukup besar yaitu pukul 01.30 dan 10.42 WITA," ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Akibatnya, Kecamatan Wera Kabupaten Bima gelap tertutup abu vulkanik. Abu vulkanik juga menyebar hingga Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, dan Sumba Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sebanyak 7.328 jiwa dari empat desa yang berjarak delapan kilometer dari Sangeangapi terkena hujan abu yang cukup parah.
Saat ini, kata Sutopo, BPBD Bima dan BPBD NTB telah mendistribusikan 15.200 masker kepada masyarakat Bima. Namun, jumlah itu masih sangat kurang. Sedangkan persediaan masker di apotek telah habis sehingga dibutuhkan bantuan dari luar. “BPBD, TNI, Polri, PMI, Tagana, SKPD dan Orari telah melakukan penanganan darurat,†ucapnya.
Akibat letusan ini, penerbangan di lima bandara sekitar Bima juga terganggu. Seluruh penerbangan Garuda Indonesia dari lima bandara tersebut hingga kemarin tidak dapat dioperasikan. Letusan itu berdampak ditutupnya Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima dan Bandara Tambolaka serta tertutupnya akses penerbangan akibat debu vulkanik yang membahayakan penerbangan-ke kota Labuan Bajo, Koepang, dan Ende.
“Berkaitan dengan tidak dapat dioperasikannya penerbangan ke lima kota tujuan tersebut, maka kepada para penumpang Garuda yang telah memiliki jadwal penerbangan dari dan ke lima kota tersebut dapat melakukan pembukuan atau penjadwalan ulang penerbangannya, atau melakukan pengembalian tiket tanpa dikenakan biaya,†Vice President Corporate Comunication Garuda Indonesia Pujobroto.
Publik di Twitterland ramai memperbincangan soal letugasn Gunung Sangeangapi ini sangat ramai. Yang dibahas adalah tidak adanya komentar apalagi sikap dari para penjabat soal letusan gunung itu.
“Para capres dan pendukungnya peduli nggak sih kalau #Gunung_Sangiangapi meletus? Mbok sana gih #blusukan cari dana buat warga yang terjebak di pulau,†tegas @Dinalisti.
Jokowi dan JK juga kebanjiran mantion yang memberi tahu soal letusan ini. Akun @karismawidya salah satu yang me-mention akun twitter pribadi Jokowi dan JK. “Pak @jokowi_do2 sudah ke NTB jenguk masyarakat yang kena dampak gunung meletus? Oke kalau blm sempat, tolong segera kesana ya Pak,†tulisnya.
Akun @dwiewibawanto ikut memention Jokowi-JK. “@Pak_JK, Selamat Pak.. Tapi, jangan lupa Gunung Sangeang meletus. Banyak korban berjatuhan dan pengungsi cc PMI @jokowi_do2 @fadjroeL,†tulisnya.
Tweeps @Druginesia meminta Jokowi dan JK melungkan pertahian ke warga Gunung Sangeang. “@Pak_JK @jokowi_do2 gunung meletus butuh perhatian lebih pak,†imbuhnya.
Harapan yang sama disampaikan ke Prabowo. Akun @Mochrardijey meminta Prabowo untuk segera datang ke NTB. “@fadlizon @Gerindra @Prabowo08 : Gunung Sangeang di NTT meletus. Rakyat NTB dan Indonesia sangat menanti kehadiran Pak Prabowo,†tulisnya.
Beberapa tweeps lain mempermasalah media, terutama TV yang memberi porsi sangat sedikit untuk pemberitaan letusan Sangeangapi. “Gunung #Sangeangapi bergejolak, timeline penuh dengan urusan capres. Tak ada yang peduli, negeri apaan ini?†omel akun @mirroreye.
Akun @fyeaniee_, @kapidaipur, dan @ardi_hutasuhut juga sangat menyesalkan hal ini. Mereka sedih karena capres berita musibah tidak muncul. “Media sibuk beritain capres, sampe berita tentang kereta anjlok dan gunung meletus ketimbun,†ucap @ardi_hutasuhut.
Pemilik akun @hanifalii memberanikan dirinya meminta stasiun tivi untuk lebih perhatian ke meletusnya Sangeangapi. “Gunung Sageang meletus tuh @Metro_TV. Jangan nontonin capres aja yak,†tulisnya. “Berhenti dulu debatin copras-capres, fokus ini, plis!†timpal @dilla_dikhaput.
Tweeps @burhanzabdeelah mengaku sedih dengan nasib para saudara-saudara di NTB yang tidak seperti diabaikan. “Kasihan saudara-saudara yang di timur yang lagi kena musibah gunung meletus nggak diekspos sama media. Kalah sama perang kepentingan capres,†tulisnya.
Akun @arifyogaID menyebut, kondisi ini terjadi karena Sangeangapi bukan terletak di Jawa. “Coba aja yang meletus itu gunungnya di Jawa, headline tivi pasti bukan cuma copras-capres yang mau ngundi nomornya doang,†imbuhnya.
Wartawati tivi nasional Mia dalam akun @miailahude tersentuh kondisi ini. Dia mengajak seluruh tweeps memanjatkan doa untuk keselamatan warga di NTB. “Daripada ngomentarin capres, lebih baik doakan saudara kita yang di dekat Gunung Sangeangapi, Sumba yuk,†ajaknya.
[rus]