Berita

abraham samad/net

Hukum

Ditunggu, Klarifikasi KPK Soal Isu Abraham Samad Jadi Cawapres

KAMIS, 29 MEI 2014 | 19:22 WIB | LAPORAN:

Publik hingga kini masih menunggu klarifikasi dari komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait ketuanya, Abraham Samad yang sempat diisukan menjadi cawapres mendampingi capres Jokowi.

Meski ternyata Abraham yang bukan terpilih sebagai pendamping Jokowi di Pilpres 2014, tetap saja komisioner KPK harus mengklarifikasinya dengan menggelar sidang majelis kode etik.   

Pengamat kebijakan publik, Amir Hamzah mengatakan, semestinya dari awal KPK baik secara lembaga maupun perorangan tidak boleh melibatkan diri dalam proses pencapresan. Ini bisa dilihat ketika dalam satu acara, Abraham pernah memuji Jokowi.


"Walau niatnya baik tapi karena dia (Abraham) pimpinan dari lembaga hukum, itu bisa ditangkap orang KPK ada main mata dengan Jokowi," jelasnya saat berbincang dengan Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Kamis, 29/5).

Terlebih lagi, jika dikaitkan kasus haji yang menyeret mantan Menteri Agama, Suryadharma Ali yang kebetulan tidak berposisi di kubu Jokowi. Publik bisa berkesimpulan lain. Karenanya, Amir mengingatkan, KPK juga Abraham mesti memberi klarifikasi secara jelas apalagi belum lama ini heboh akun twitter @samadabraham yang disebut-sebut palsu.

"Sebenarnya Abraham tidak perlu melaporkan itu akun ke polisi, mereka (KPK) punya alat deteksi, bisa menyadap. Kenapa punya alat sendiri tidak bisa diamankan," ujar mantan anggota DPRD DKI ini.

Kembali Amir menekankan, jika KPK membiarkan masalah ini berlarut-larut, ia khawatir kepercayaan masyarakat terhadap komisi antirasuah itu lama-kelamaan akan terkikis alias rapuh. Dia pun mencontohkan, kejaksaan yang kini tengah berupaya mengembalikan citra institusinya.  

"Masyarakat nanti tak berminat lagi memberi informasi ke KPK," tandasnya.[wid]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya