Berita

jokowi-jk

Hendri Satrio: Lucu, Kan Sebelumnya JK Bilang Jokowi Belum Saatnya Jadi Presiden

RABU, 21 MEI 2014 | 16:36 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla semestinya konsisten dengan apa yang sampaikan sebelumnya.Bahwa Gubernur DKI Joko Widodo belum pantas untuk memimpin Indonesia karena belum berhasil memimpin Jakarta.

"JK ini lucu. Dia bilang (Jokowi) belum saatnya menjadi presiden. Tapi akhirnya (JK) mendukung, bahkan menjadi cawapres," jelas pengamat komunikasi politik Hendri Satrio kepada Rakyat Merdeka Online (Rabu, 21/5).

Karena itu pula, menurut Hendri, dugaan banyak kalangan akan ada dua matahari kembar, bahkan JK lebih mendominasi pemerintahan mendatang kalau keduanya menang pada Pilpres 2014 semakin kuat. Sebab, JK sudah menyiratkan dia yang lebih paham persoalan. "Selain itu juga, begitu JK ditetapkan sebagai cawapres, itu sandera pertama kepada Jokowi," imbuh dosen Universitas Paramadina ini.


Sebab, Jokowi sejak awal, ungkap Hendri, ingin cawapres yang mendampinginya adalah tokoh muda. Bahkan, Jokowi sudah memberi sinyal inisial A, yang menurut Hendri setidaknya merujuk pada tiga nama, Abraham Samad, Agus Martowardoyo, dan Anies Baswedan.

"Kalau PDIP mendukung 100 persen, mestinya (cawapres) diserahkan ke Jokowi. Berarti PDIP setengah hati mendukung Jokowi. Kasihan Jokowi ditekan dua orang senior, Megawati dan JK. Sebagai petugas partai, akhirnya dia menerima tugas partai," tandasnya.

Pada pertengahan Maret tahun lalu kepada sebuah media, JK mengingatkan Jokowi jangan dulu berpikir untuk  jadi presiden. Karena masih banyak persoalan yang harus diatasi. "Macet masih macet, banjir masih banjir, kumuh masih. Belum ada buktinya sukses," tegasnya JK.

Jika berhasil menjadi memimpin Ibukota, pada waktunya Jokowi akan dipercaya masyarakat untuk jadi presiden. "Saya yang mengajak Jokowi ke Jakarta. Saya punya harapan pada dia. Kalau dia terlalu cepat bergeser banyak orang yang kecewa, nanti orang menyalahkan saya," jelas JK.[zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya