Berita

gedung kpk/net

Hukum

KPK, Segera Ambil Alih Kasus Tukar Guling Lahan Kawiley dari Polda Sulut

JUMAT, 16 MEI 2014 | 13:55 WIB | LAPORAN:

. Kasus tukar guling lahan Kawiley Minut di Minahasa Utara berbandrol Rp 2,7 miliar yang penyidikannya sementara dilakukan Polda Sulawesi Utara (Sulut), dinilai sarat kejanggalan. Kejanggalan itu antara lain, tidak diperiksanya oknum pejabat Pemprov Sulut.

Padahal dalam surat dakwaan yang kini terdakwanya telah divonis jelas disebutkan bahwa oknum pejabat Pemprov tersebut terlibat dan disebutkan melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama.

Karenanya, Ketua Masyarakat Jaring Koruptor Sulut (MJKS), Stenly Towoliu kembali menyambangi kantor KPK Jakarta guna menyerahkan data tambahan terkait laporan yang sudah dilayangkan oleh pihaknya Januari 2014 silam.


"Kami tadi menyerahkan data tambahan. Isinya seperti surat-surat dan putusan persidangan dengan gambaran perkembangan terakhir. Data tambahan ini juga menyebutkan dalam dakwaan pejabat pemprov yang masuk atau turut bersama-sama melakukan tindak pidana korupsi," terang Stenly usai menyerahkan data tambahan do kantor KPK, Jumat (16/5).

Dia menekankan, kalau mengacu pada undang undang, seharusnya semua yang terlibat menandatangani proses tukar guling lahan tersebut harus diperiksa oleh Polda Sulut. Termasuk, Gubernur Sulut, Sinyo Harry Sarundjang.

"Dan bila terbukti terlibat harus dijadikan tersangka. Mungkin saja Polda enggan melakukan hal itu. Makanya, kami telah membawa laporan resmi di KPK, sekaligus meminta agar kasus itu diambil alih oleh KPK demi menunjang penegakan supremasi hukum di Sulut," tekan dia.

Sementara itu, Ketua Laskar Anti Korupsi Indonesia Pejuang Sulawesi Utara (Laki-P Sulut), Tommy Sumelung mengatakan, kasus lahan Kawiley ini mirip dengan kasus Hambalang. Mengapa begitu? Banyak pihak yang terlibat. Mulai dari pembeli, penjual, tim penafsir harga, pejabat Pemprov Sulut dan sebagainya diduga terlibat.

"Kami yakin, jika KPK mengambil alih, pasti kasus ini akan terang benderang," tandas Tommy yang mendampingi Stanly. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya