PT. Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) menggandeng Muhammadiyah dalam penyediaan distribusi gula bagi masyarakat, khususnya melalui jaringan amal usaha organisasi kemasyarakatan tersebut. Selain gula, kerjasama juga terkait distribusi obat-obatan dan alat kesehatan, produk-produk consumer goods dan kemitraan modern market.
"Kerjasama ini untuk menghindari adanya monopoli gula oleh kelompok 'seven samurai'. (Dan) sehingga harga barang produksi RNI menjadi lebih kompetetif," ujar Direktur Utama PT. RNI Ismed Hasan Putro.
Ismed menyampaikan itu di sela-sela penandatangan kerja sama di gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta, (Kamis, 8/9).
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin mengatakan, MoU ini merupakan awal kerjasama pihaknya dengan perusahaan negara tersebut. Meski sebelum MoU ini, sebenarnya beberapa amal usaha Muhammadiyah sudah menjadi distributor gula dan obat dari PT. RNI.
"Saya mengapresiasi kerjasama ini, dan semoga dapat dilanjutkan dimasa yang akan datang," ujarnya.
Lebih lanjut Din mengatakan, Indonesia harus tampil dalam kemandirian dalam bidang ekonomi, bukan hanya diukur dari pertumbuhan ekonomi. Tapi secara riil betul-betul memberi manfaat bagi rakyat. Perlu
affirmative action dan keberanian dalam mewujudkan kerja-kerja konkret menuju kesejahteraan rakyat.
"Setelah MoU ini supaya ada pokja, yang langsung bekerja dalam merealisasikan kerjasama tersebut," ungkap Din.
Sementara itu, Ketua Majelis Ekonomi PW Muhammadiyah DKI Jakarta Faozan Amar menjelaskan, kerja sama kedua belah pihak ini upaya konkret untuk memakmurkan rakyat. Karena itu, kesepatan tersebut layak didukung.
"Semoga saja MoU ini tidak menjadi macan kertas, sehingga betul-betul terealisasi secara konkret," harap Faozan, yang juga hadir dalam acara tersebut.
[zul]