Berita

ilustrasi/net

Politik

CENTURYGATE

Kesaksian JK Ungkap Kesalahan Sri Mulyani dan Boediono

KAMIS, 08 MEI 2014 | 17:21 WIB | OLEH: BAMBANG SOESATYO

KESAKSIAN Jusuf Kalla dalam persidangan skandal Bank Century di Pengadilan Tipikor Jakarta siang tadi (Kamis, 8/5) lebih mengungkap pengakuan bersalah Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan dan Ketua KSSK dan Boediono sebagai Gubernur BI dalam menangani bank kecil sarat masalah bernama Bank Century.

Dan, dalam pertemuan mendadak dengan JK pada 25 November 2008, baik Sri Mulyani maupun Boediono sebenarnya sudah mengaku ada yang salah dalam menangani Bank Century. Keduanya tak bisa lagi mengendalikan ekses penyelamatan Century karena langsung membengkak dari Rp 632 milair yang disetujui menjadi Rp 2,7 triliun dalam waktu dua hari.

Bentuk pengakuan bersalah lainnya tampak jelas dari jawaban Boediono, ketika JK bertanya 'Kenapa Anda (Boediono) keluarkan ini? Apa yang salah?' Saat itu Boediono menjawab dana bailout diambil oleh pemilik Bank Century. Pertanyaan kritisnya, kalau bank itu dirampok sendiri oleh pemiliknya kenapa negara yang harus menanggung?  
 
Begitu juga ketika Boediono bertanya kepada JK tentang dasar hukum utk menjerat Robert Tantular. Secara psikologis, jawaban dan pertanyaan Boediono yang demikian merefleksikan perasaan bersalah krn upaya KSSK dan BI menyelamatkan Bank Century malah berbuah ekses.
 
Selain itu, kesaksian JK juga mengungkap inkonsistensi KSSK-BI tentang alasan utama mem-bailout Century. Kepada JK, Boediono menjawab bailout dilakukan karena Robert Tantular mengambil uang dari Century. Tetapi, pada kesempatan lain, Boediono dan Sri Mulyani mengemukakan ancaman krisis ekonomi sebagai alasan utama mem-bailout Century. Di sinilah terlihat inkonsistensi Boediono dan Sri Mulyani.
 
Sri Mulyani tampaknya ingin menyeret JK ke dalam pusaran ekes itu dengan mengaku telah mengirim pesan singkat mengenai penetapan Century sebagai bank gagal berdampak sistemik kepada JK. Namun, Sri Mulyani tak bisa membuktikan SMS yang dikirimkannya tersebut.
 
Menurut saya, pengakuan itu patut dilihat sebagai kebohongan yang bermotif melimpahkan masalah ke pundak JK. Padahal JK dari awal tidak pernah dilibatkan.

Penulis adalah inisiator dan anggota Timwas Century DPR RI

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

Slank sudah Kembali ke Jalan yang Benar

Sabtu, 07 September 2024 | 00:24

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

AHY Tuntaskan Ujian Doktoral dengan Nilai Hampir Sempurna

Kamis, 12 September 2024 | 17:12

Ini Kisah di Balik Fufufafa Dikaitkan dengan Gibran

Rabu, 11 September 2024 | 01:15

UPDATE

Ingin Klarifikasi ke Kaesang Soal Private Jet, ICW Diduga Dapat Intimidasi

Sabtu, 14 September 2024 | 22:03

Barongsai DKI Sabet 2 Medali Perak PON 2024

Sabtu, 14 September 2024 | 21:46

PPP Jawab Polemik Pemberangkatan Pengurus DPP Umrah

Sabtu, 14 September 2024 | 21:38

Perusahaan AC Perluas Pengenalan Solusi Sistem Tata Udara

Sabtu, 14 September 2024 | 21:26

Roy Suryo: Pemilik Akun Fufufafa Terkait Erat dengan Chilli_Pari hingga Raka Gnarly

Sabtu, 14 September 2024 | 21:24

Gegara Fufufafa, Nasib Gibran Terancam Pasca Jokowi Lengser

Sabtu, 14 September 2024 | 21:04

PKB Ikut Apa Kata Prabowo soal Kabinet

Sabtu, 14 September 2024 | 20:55

Prabowo Temui Presiden Vietnam Ucapkan Belasungkawa dan Bahas Kerjasama

Sabtu, 14 September 2024 | 20:25

Bertemu Menteri Palestina, GAMKI Dukung Solusi Damai Dua Negara

Sabtu, 14 September 2024 | 19:47

Zimbabwe Bakal Musnahkan Ratusan Ekor Gajah Akibat Krisis Pangan

Sabtu, 14 September 2024 | 19:27

Selengkapnya