Berita

hatta-sby

Daripada Usul Duet Hatta-SBY, Kuntum Lebih Baik Mundur Tepati Janji

RABU, 30 APRIL 2014 | 18:05 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL.  Wakil Sekjen DPP PAN Kuntum Basa dikecam. Karena Kuntum yang juga Ketua Umum Garda Muda Nasional (GMN) itu mengusulkan duet Hatta Rajasa-Susilo Bambang Yudhoyono pada Pemilihan Presiden 2014 ini. Padahal, kedua tokoh itu mempunyai hubungan keluarga, yaitu berbesanan. (Baca: Duet Hatta-SBY akan Kalahkan Jokowi dan Prabowo)

"Usul itu tidak cerdas. Emang negara ini milik keluarga," tegas Ketua DPP Penegak Amanat Reformasi Rakyat (PARRA) Indonesia Abdul Rahman Syah Putra dalam siaran persnya, (Rabu, 30/4). PARRA dan GMN merupakan sama-sama organisasi sayap PAN.

Lebih jauh menurutnya, Kuntum tidak sepantasnya menyampaikan hal itu di tengah upaya serius Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa melakukan komunikasi politik dengan semua partai.


"Daripada usul-usul macam-macam, lebih baik Kuntum ksatria mundur sesuai janji yang pernah dia sampaikan," tegas Putra.

Putra mengingatkan, dua hari menjelang pemilihan legislatif 9 April lalu, Kuntum mengirim pesan berantai. Isinya, dia akan mundur sebagai Wakil Sekjen DPP PAN dan Ketua Umum GMN kalau tidak terpilih sebagai anggota DPR. Pada Pemilu 2014 ini, Kuntum maju dari daerah pemilihan Jawa Tengah III.

"Sekarang dia sudah terbukti tidak lolos, jadi harus mundur," tandas Putra.

Dalam siaran persnya, Putra menyertakan BBM Kuntum yang disebarkan pada 7 April lalu.

Bismillahirrahmanirrahim. Dengan ini saya sampaikan, hari ini, Senin tepat tanggal 7 April 2014 pas dihari ulang tahun isteri saya tercinta, Amalia Mardiani, ST.  Saya menyatakan, bila di 9 april mendatang saya gagal dalam pencalonan di DPR RI. Maka, pada hari itu juga saya menyatakan resmi mundur dari Ketua Umum DPP Garda Muda Nasional dan mundur sebagai Wasekjen DPP PAN. Edaran ini saya sampaikan dengan penuh kesadaran diri, tanpa paksaan dari siapapun. Demi menunaikan Sumpah yang pernah terucapkan. Demikian, terima kasih. Salam saya, Kuntum Khairu Basa. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya