Berita

robert tantular/net

Hukum

Lagi, Robert Tantular Tuntut KPK Usut Aliran Uang Century

KAMIS, 24 APRIL 2014 | 16:46 WIB | LAPORAN:

. Eks Direktur Utama Bank Century, Robert Tantular, mengklaim tidak tahu ke mana dana Rp 6,7 triliun untuk Bank Century mengalir. Karena itu, untuk sekian kali dia meminta pada KPK untuk menyelidikinya.

"Itu yang saya minta kepada KPK sebagai pihak yang berwewenang untuk menyelidiki," kata Robert usai bersaksi dalam sidang terdakwa Budi Mulya di Pengadilan Negeri Tipikor, Jakarta, Kamis (24/4).

Robert tidak tahu siapa saja yang mungkin menerima penyelewengan dana ke bank gagal, yang diklaim Bank Indonesia berdampak sistemik itu. Dia bilang, semua yang diketahuinya sudah diceritakan ke penyidik.


"Sudah, semua sudah saya berikan dalam kesaksian saya. Mungkin KPK perlu waktu. Setelah ini lanjutannya lagi, kita harapkan KPK bisa menuntaskan kasus Century ini supaya kebenaran bisa terbuka, uang Rp 6,7 itu ke mana dan bagaimana pertanggungjawabannya," terang dia.

Apakah berarti Bank Century sebetulnya tidak menerima uang Rp 6,7 triliun itu?

"Nanti setelah semua persidangan ini selesai baru kita bicara lagi," demikian Robert.

Beberapa kali, Robert mengklaim terdapat kesalahan prosedur dalam menerapkan tindak pidana umum perbankan kepadanya.

"Perkara saya itu tidak ada yang termasuk Rp 6,7 triliun. Nah, ini yang perlu dimengerti. Rp 6,7 triliun dicairkan itu saya sudah ditahan di Mabes Polri," katanya saat dijumpai di gedung DPR, Jakarta, Rabu (23/10/2014).

Robert juga mempertanyakan ke mana dana Rp 6,7 triliun itu mengalir lantaran dirinya tidak pernah mengajukan dana talangan sebesar itu untuk menyelamatkan Bank Century dari kebangkrutan.

Dirinya juga tidak mengetahui asal muasal permintaan uang sebesar Rp 1 triliun oleh direksi Bank Century kepada pemerintah. Padahal, ketika itu, sebagian direksi sudah dipecat karena bank menjelang pailit.

"Bagaimana direksi Bank Century meminta Rp 1 triliun tapi setelah direksi dipecat, komisaris dipecat, dan saya ditahan di Mabes Polri bisa keluarnya Rp 6,7 triliun. Nah ini yang mesti diungkapkan terus toh," katanya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya