Berita

ilustrasi/net

Nusantara

Sinyal Perpanjangan Kontrak Karya Freeport Bermuatan Ekonomi Politik

SELASA, 08 APRIL 2014 | 18:23 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Sinyal perpanjangan kontrak karya PT Freeport dan PT Vale selama 20 tahun yang dilakukan jelang pemilu legislatif dinilai membawa motif ekonomi politik.

"Publik juga tahu motifnya, ya pastinya di samping kucuran logistik yang besar, kedua adalah perlindungan dari Amerika Serikat," kata Ketua Umum Relawan Perjuangan Demokrasi atau REPDEM, Masinton Pasaribu ketika dihubungi redaksi (Selasa, 8/4).

Ia menekankan adanya perlindungan yang diberikan oleh Amerika Serikat sebagai salah satu bentuk timbal balik dari perpanjangan kontrak karya tersebut.


"Freeport (merupakan) manifestasi dari dominasi poitik dan ekonomi Amerika Serikat di Indonesia," ucap Masinton.

Menurut Calon Anggota DPR RI Dapil Jakarta dua itu, perpanjangan kontrak karya merupakan tanggung jawab pemerintah.

"Dari mulai Presiden, Menko Perekonomian bertanggung jawab, menteri-menteri terkait juga. Mereka orang-orang yang layak dimintai pertanggungjawaban," pungkasnya.

Diketahui bahwa perpanjangan tersebut dapat membuat kontrak karya PT Freeport baru berakhir pada tahun 2041, sedangkan kontrak karya PT Vale baru berakhir pada tahun 2045 mendatang.

Sikap tersebut bertentangan dengan UU 4/2009 tentang Mineral dan Batubara (minerba). Dalam UU itu disebutkan bahwa kontrak karya setiap perusahaan yang habis masa kontraknya tidak akan diperpanjang. [mel]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya