Berita

ilustrasi/net

Nusantara

Hampir 3 Ribu Satgas Tetap Dikerahkan Padaman Api di Riau

SENIN, 31 MARET 2014 | 10:32 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif, yang juga sebagai Komandan Satgas Operasi Terpadu Penanggulangan Bencana Asap di Riau terus memimpin operasi hingga saat ini. Dari target maksimum 3 minggu yang akan berakhir 4 April 2014 nanti, seperti yang diinstruksikan Presiden SBY, maka sudah banyak hasil yang diperoleh.

Menurut Kementerian Kehutanan, pantauan satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) sudah tidak mendeteksi titik api di Riau sejak Minggu (30/3). Sedangkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan, satelit Terra dan Aqua (Modis) yang mampu mendeteksi titik api dengan resolusi yang detil masih ada 12 titik api di Riau.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menerangkan dalam siaran persnya, meskipun tidak ada titik api, namun asap masih keluar dari lahan gambut yang terbakar. Artinya masih ada bara api pada lahan gambut dikedalaman 2-10 m. Kondisi ini menyebabkan asap tipis masih menutupi beberapa daerah. Jarak pandang 5-7 km.
 

 
Untuk itu, operasi darat dan udara difokuskan pada titik-titik asap tersebut. Sebanyak 2.856 personil satgas darat tetap dikerahkan untuk melakukan pemadaman api dan asap, memburu pembakar, dan berpatroli pada siang dan malam hari.
"Bantuan 1.000 pasang sepatu bagi personil di lapangan segera dikirim. Banyak sepatu yang melepuh terkena panas," ujar Sutopo sesaat lalu, Senin (31/3).

Pemadaman dari udara dengan modifikasi cuaca dan water bombing terus dilakukan. Total 105 ton garam telah disemai di awan untuk menurunkan hujan. Water bombing telah menjatuhkan 12,5 juta liter air di titik api dengan helicopter.
 
Kepala BNPB telah menggelar rapat koordinasi membahas penanganan jangka menengah di Pekanbaru pada Minggu (31/3).

Kemarin Syamsul Maarif telah menggelar rapat koordinasi membahas penanganan jangka menengah di Pekanbaru. Sesuai perintah Presiden SBY, setelah operasi terpadu selama 3 minggu maka kendali akan diserahkan kepada Gubernur Riau. Pemerintah pusat tetap mendampingi memberikan bantuan yang bersifat ekstrem. Untuk itu keterlibatan aktif dari Pemprov Riau dan Pemda se-Kab/Kota harus lebih aktif mengatasi bencana asap di daerahnya. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya