Berita

hatta rajasa/net

Bisnis

Hatta Sesalkan Rumput Laut Maluku Tenggara Belum Jadi Industri Olahan

SELASA, 25 MARET 2014 | 14:20 WIB | LAPORAN:

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa melakukan kunjungan kerja ke tempat budidaya rumput laut di daerah pesisir Desa Letvuan, Maluku Tenggara.

Hatta datang dengan disambut anak-anak Sekolah Dasar yang membawakan tarian khas Maluku. Berbaju safari abu-abu, Hatta meninjau ke lokasi budidaya dan ikut memanen rumput laut bersama petani setempat menggunakan perahu.

Usai memanen rumput laut dan berdialog dengan nelayan serta petani rumput laut setempat, Hatta menyatakan komitmen menjadikan Maluku Tenggara sebagai pusat produk unggulan rumput laut secara nasional bahkan dunia.


"Usai dari sini saya akan melakukan rapat dengan Menteri Perindustrian dan Menteri Kelautan dan Perikanan. Kualitas rumput laut kita, terutama di Maluku Tenggara terbaik di dunia. Tingkatkan produk industri hilir dengan jadikan Maluku Tenggara pusat keunggulan budidaya rumput laut," janji Hatta, Selasa (25/3)

Keberadaan rumput laut membawa berkah bagi petani dan nelayan di Maluku Tenggara. Dari dialog Hatta dengan warga setempat diketahui bahwa dengan sekali panen warga bisa mendapatkan Rp 5 juta. Dengan itu banyak warga Maluku yang bisa menyekolahkan anaknya ke universitas ternama di Pulau Jawa.

"Kalau sudah bisa kuliahkan anak maka tercipta generasi muda yang cerdas dan kuasai Iptek. SDM yang unggul adalah kunci jadikan suatu daerah maju,"jelas Hatta.

Menurut Hatta, yang kurang diperhatikan adalah mengolah rumput laut menjadi produk olahan. Pemerintah akan membantu agar rumput laut menjadi industri olahan yang mempunyai nilai tambah.

"Saya sudah tegaskan kita tidak boleh lagi kirim barang mentah. Jadi, rumput laut harus diolah menjadi sebuah produk bernilai tambah, seperti dijadikan tepung. Itu akan jauh lebih mahal dan menguntungkan," ungkap Hatta.

Hatta mengaku akan memberikan prioritas serius soal pertanian dan perikanan yang selama ini masih dianggap kurang. Menurut Hatta hal tersebut sudah masuk dalam program hilirisasi MP3EI. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya