Pembangunan jalur ganda (double track) kereta api (KA) Jakarta-Surabaya sudah memasuki tahap akhir. Jika beroperasi, jalur ganda itu akan membawa dampak besar bagi perekonomian Indonesia dan wilayah sepanjang pantai utara (Pantura) Jawa.
“Dalam satu tahun, ada satu juta kontainer yang akan berpindah moda angkut dari truk ke kereta api. Artinya, satu juta lintasan truk yang selama ini pulang pergi (PP) Jakarta-Surabaya bisa dihilangkan,†ujar Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Bambang Susantono saat meninjau persiapan switchover atau pengalihan arus kereta jalur Ujungnegoro-Weleri di Stasiun Krengseng, Batang, Jawa Tengah, kemarin.
Bambang menjelaskan, hasil kajian yang dilakukan pihaknya menyebutkan pengurangan lalulintas 1 juta truk di jalur Pantura akan berdampak besar. Mulai dari berkurangnya kemacetan di Pantura, berkurangnya kerusakan jalan serta berkurangnya polusi udara.
Untuk kereta penumpang, Bambang mengatakan, pengoperasian jalur ganda Jakarta-Surabaya akan membuat perjalanan lebih cepat. Sebab, jika selama ini jalur Pantura hanya bisa dilewati 84 kereta, nanti jumlahnya bisa ditingkatkan menjadi 200 kereta. Dengan demikian, pemberhentian kereta karena menunggu giliran melintas bisa dikurangi.
“Waktu tempuh bisa lebih cepat sekitar 2 jam,†ujarnya.
Dia menjelaskan, saat ini pembangunan jalur sudah memasuki tahap akhir.
Namun, ia mengaku masih ada kendala untuk menyelesaikan seluruh jalur ganda tersebut.
“Keseluruhan sudah 99 persen, April siap operasi. Satu persen itu tinggal masalah pembebasan lahan di beberapa ruas saja, tapi kita usahakan selesai secepatnya,†tuturnya.
Bambang juga memastikan pembangunan jalur ganda ini aman digunakan. “Pengoperasian rel ganda ini untuk meningkatkan kapasitas angkut moda kereta api dari sebelumnya yang menggunakan rel tunggal. Namun hal yang paling penting adalah tetap mengutamakan keselamatan perjalanan,†tegas Bambang.
Direktur Prasarana Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Arief Heryanto optimistis seluruh pekerjaan proyek double track Pantura kelar akhir bulan ini, sehingga seluruh jalur dapat dioperasikan awal April 2014. Pekerjaan yang masih digeber yakni Ujungnegoro-Weleri, Sulur-Wodo dan Bojonegoro-Surabaya.
“Dari total 727 kilometer proyek jalur ganda, tinggal 161,5 kilometer yang belum dioperasikan. Pekerjaan agak tertunda karena ada sejumlah lokasi lahan masih dalam proses pembebasan di antaranya di Semarang dan Surabaya,†tuturnya.
Dengan dioperasikannya
double track, dia mengutarakan, akan banyak keuntungan atau benefit yang dapat diraih. Di antaranya keselamatan perjalanan kereta api bisa lebih meningkat karena persilangan antar kereta api akan berkurang.
“Double track juga diproyeksikan untuk memindahkan beban angkutan jalan raya ke kereta api, khususnya angkutan barang. Migrasi truk ke kereta ini berefek multiprofit. Antara lain dapat ditekannya potensi kemacetan dan kecelakaan di jalan raya,†tambahnya.
Untuk diketahui, pembangunan jalur ganda lintas utara merupakan program prioritas nasional yang masuk Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS) dan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Dengan adanya jalur ganda, akan berdampak meningkatkan khususnya angkutan barang, kapasitas lintas dan mendukung program transportasi ramah lingkungan.
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub sejak tahun 2011 telah memprogramkan percepatan pembangunan jalur ganda KA lintas Utara Jawa (Cirebon-Surabaya). Ditargetkan tahun ini seluruh jalur kereta api lintas Utara Jawa (Jakarta-Surabaya) sepanjang 727 kilometer sudah menjadi jalur ganda dan dapat dioperasikan. ***