Presiden SBY, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dan Kapolri Sutarman adalah orang yang paling bertanggung jawab atas bencana asap di Provinsi Riau akibat pembakaran hutan dan lahan.
Seperti diketahui, bencana asap di Riau sudah berlangsung dalam dua bulan terakhir, dan sudah menyebar ke beberapa provinsi lain seperti, Sumut, Sumbar, Sumsel, Jambi dan Bengkulu. Dan parahnya lagi, akibat kabut asap yang makin tebal dan berkepanjangan, sebagaian masyarakat sudah terserang penyakit infeksi saluran pernafasan atas (ISPA).
Sekjen PB Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), A. Jabidi Ritonga, menyesalkan pembakaran hutan tersebut. Menurutnya kebiasaan buruk ini bukan kali ini saja, tapi berlangsung setiap tahun.
"Ini terjadi karena terkesan ada pembiaran pelanggaran, pembakaran ini menjadi kebiasaan," ujar Jabidi kepada redaksi, Jakarta (Jumat, 14/3).
Apalagi pelaku pembakaran hutan di Riau selama ini, lanjut Jabidi, tidak hanya dilakukan oleh masyarakat setempat, tapi oleh perusahan asing seperti Malaysia dan Singapura.
"Tahun kemarin banyak perusahaan asing yang terlibat, tapi penyelesaian kasusnya kita nggak tahu," terang Jabidi.
Presiden SBY dan Menhut Zulkif Hasan diminta jangan terkesan takut akan mafia illegal logging. Dan Kapolri Sutarman juga harus turun tangan membasmi mafia hutan tersebut.
"PMII minta hentikan kejahatan ini sebelum masyarakat marah dan membuat hukumnya sendiri. Jangan yang tebang satu pohon ditangkap, sedangkan perusahaan bebas berkeliaran," ungkapnya.
"Hanya ada satu kata, tutup perusahaan nakal dan gantung para pelaku yang membuat susah masyarakat dan merugikan negara," tambah Jabidi.
[rus]