Berita

ilustrasi

Bisnis

Jonan: Secara Kultur, Masyarakat Kita Perlu Waktu Untuk Disiplin

Menhub Minta SPM Perkeretaapian Dievaluasi
KAMIS, 13 MARET 2014 | 08:23 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Masyarakat masih merasa standar pelayanan minimum (SPM) yang diterapkan PT Kereta Api Indonesia (KAI) sangat lemah. Untuk itu, diperlukan evaluasi secepatnya.

“Regulasi SPM saya mohon ada sesuatu yang dievaluasi. Saya siap apapun hasilnya agar SPM ini mampu dilaksanakan,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) EE Mangindaan saat dialog nasional Kebangkitan Perkeretaapian Indonesia di Jakarta, kemarin.

Menurut Mangindaan, SPM yang baik dapat dilakukan secara maksimal dan tidak dapat ocehan dari para pengguna kereta api dan seluruh transportasi sudah tereintegrasi.


Oleh karena itu, dia meminta Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan memperbaiki kondisi stasiun perkotaan dengan menggandeng investor swasta.

Dia mencontohkan, investor bisa mengembangkan pusat hunian seperti apartemen di atas stasiun kereta.

“Bisa bikin stasiun bertingkat, kerja sama dengan swasta bikin apartemen. Ini pemikiran setelah saya keliling Eropa dan Tokyo. Kita bisa kerja sama dengan swasta,” paparnya.

Dengan fasilitas tersebut, lanjut Mangindaan, mobilitas masyarakat perkotaan bisa lebih cepat. Ia juga meminta KAI menambah bangunan parkir kereta api bertingkat di atas stasiun. “Parking area jangan di luar tapi di atas,” ucapnya.

Politisi Partai Demokrat ini menilai, dengan penyediaan fasilitas hunian hingga area parkir di atas bangunan stasiun perkotaan, maka penggunaan kendaraan pribadi bisa ikut ditekan dan masyarakat punya pilihan memakai transportasi umum.

“Saya dapat informasi dari Polda kendaraan pribadi masuk Jakarta 20.000 kendaraan. Itu kendaraan pribadi dari Jabodetabek. Berapa kilometer jalan yang terisi saat waktu yang sama. Untuk itu kita harus bangun parking area stasiun di Depok, Tangerang, Bogor, Bekasi,” terangnya.

Selain itu, Mangindaan juga meminta KAI memperbanyak stasiun di wilayah Jabodetabek. Dengan keberadaan stasiun-stasiun tersebut, masyarakat yang bekerja di Jakarta bisa memarkir kendaraan pribadinya dan berganti moda kereta api menuju ibukota. Cara ini diharapkan dapat menekan kemacetan di Jakarta.

Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan menegaskan, penerapan SPM merupakan pekerjaan yang paling mudah diterapkan. Hanya saja, penerapan itu harus ada komitmen yang tinggi serta konsistensi.

“SPM menurut saya cerita paling gampang. Tapi secara kultur masyarakat kita untuk disiplin itu perlu waktu,” kata dia.

Jonan menjelaskan, penerapan SPM pada commuter line Jabodetabek bisa diterapkan dengan baik, salah satunya penggunaan pintu elektronik yang dilakukan tanpa adanya instruksi. Namun, beberapa SPM tidak mudah diterapkan pada transportasi lainnya.

“Di KAI coba satu-satu untuk SPM. SPM ada 100, dikerjakan satu-satu yang bisa,” ungkapnya.

Jonan mengaku, saat ini KAI lebih mengutamakan hak para penumpang, misalnya dilihat dari sektor keamanan dan kenyamanan. Oleh karena itu, masalah sarana dan infrastruktur juga harus lebih ditingkatkan.
 
Ia mengatakan, kondisi keamanan untuk KRL Commuter Jabodetabek juga sudah sangat terjaga. Jonan mengklaim, saat ini minim keluhan dari para penumpang untuk tindak kejahatan. Pemberian rasa aman merupakan bagian dari SPM perkeretaapian. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya