Berita

foto:net

Nusantara

Ditetapkan Siaga Darurat Kabut Asap, Pemda se-Sumbar Diminta Dirikan Posko

KAMIS, 13 MARET 2014 | 07:35 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Bencana kabut asap di Provinsi Sumatera Barat sudah berpengaruh terhadap masyarakat dan aktivitas transportasi. Pemprov Sumbar pun akhirnya menetapkan status siaga darurat asap.

Pemerintah kota dan kabupaten pun diminta membentuk posko tanggap darurat kabut asap serta melaksanakan uji petik kualitas udara secara rutin.

"Kami telah menetapkan status darurat. Statusnya berakhir seiring dengan kondisi cuaca yang akan semakin baik,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Yazid Fadhli kemarin (Rabu, 12/3).


Dia juga mengimbau agar pemerintah kota dan kabupaten menyiapkan stok masker. Masker tersebut bakal didistribusikan kepada masyarakat untuk meminimalkan penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Menurut Yazid, pihaknya juga telah membuat surat edaran kepada pemerintah kota dan kabupaten. Isinya, anjuran untuk melaksanakan lima langkah. Yakni, melakukan uji petik kualitas udara secara rutin, mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu banyak beraktivitas di luar rumah dan dianjurkan menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah, daerah diminta menambah stok masker, membentuk posko tanggap darurat asap di daerah di bawah koordinasi BPBD, serta memberikan keleluasaan kepada kepala daerah untuk mengambil sikap atau memutuskan status kabut asap. Misalnya, meliburkan pelajar dari aktivitas belajar mengajar.

"Soal kebijakan itu, silakan bupati dan walikota yang membuat keputusan. Provinsi kan hanya mengkoordinasi," jelasnya.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar Eliyusman menambahkan, jika terjadi kondisi yang lebih parah, statusnya akan dinaikkan dari siaga darurat menjadi darurat kabut asap. Karena itu, pihaknya terus memantau perkembangan yang terjadi terhadap kabut asap setiap hari.

Seperti diberitakan JPNN, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno juga membenarkan telah ditetapkannya status dampak kabut asap oleh pemprov. Kualitas udara di Kota Padang dan daerah lainnya tidak sehat, tetapi tidak berbahaya. Dia juga menganjurkan masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Sebab, bila banyak beraktivitas di luar rumah, dikhwatirkan warga akan terserang penyakit. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya