. Akibat kebakaran hutan dan lahan, kualitas udara di Pekanbaru Provinsi Riau semakin tebal dan semakin membahayakan.
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla berdoa dan berharap, agar bencana kabut asap di Tanah Air, khususnya di Riau segera berakhir.
"Semoga kabut asap segera berlalu," ujarnya lewat akun twitter pribadinya, @Pak_JK, Senin (10/3).
Mantan wakin presiden ini juga mengimbau, kepada semua masyarakat yang terkena dampak asap, agar selalu menjaga kesehatan.
"Jangan lupa gunakan masker," ungkap JK.
PMI sendiri telah membantu masyarakat yang terkena dampak asap di Riau. Misalnya PMI Rokan Hulu, Riau, mereka telah membagikan 5 ribu lembar masker kepada pengguna jalan. Pembagian masker tersebut dimaksudnya untuk mengantisipasi semakin meningkatnya penderita Inpeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
"PMI bukan hanya turun saat ada bencana alam, namun bencana kabut asap juga, sebab sudah mengganggu kesehatan masyarakat. Ini sudah menjadi kewajiban PMI," Ketua Pengurus Kabupaten PMI, Rohul Maghdalisni Achmad.
Sebelumnya Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan dan Masyarakat, Dinas Kesehatan Riau, Diwani mengatakan, asap sisa kebakaran lahan yang menyelimuti sejumlah wilayah Riau dan sekitar mengandung Particulate Matter (PM-10) berlebih, sangat berbahaya untuk kesehatan paru-paru.
Particulate Matter adalah istilah untuk partikel padat atau cair yang ditemukan di udara. Partikel dengan ukuran besar atau cukup gelap dapat dilihat sebagai jelaga atau asap. PM-10 merupakan partikel kecil yang berbahaya, paparan PM-10 mampu mencapai daerah yang lebih dalam pada saluran pernapasan.
Kata Diwani, saat ini PM-10 sudah merusak kualitas udara Pekanbaru dengan tingkat pencemaran 310 Psi. Sedangkan kualitas udara dinyatakan sehat jika PM-10 berada pada angka 0-50 Psi. "Jika lebih dari 100 Psi sudah tidak sehat, apalagi 200 Psi, sudah sangat berbahaya," ucapnya.
Pihaknya mencatat sebanyak 33.300 warga Riau dari sejumlah kabupaten kota terserang penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) akibat kabut asap. Efek Ispa akibat paparan kabut asap yang mengandung PM-10 berlebih menyebabkan penyakit sesak nafas (asma), batuk-batuk bahkan kanker paru-paru.
[rus]