Berita

ilustrasi

Bisnis

Infrastruktur Amburadul, Industri Keluhkan Kepastian Pasokan Gas

Kebutuhan Gas Terbesar Masih Ada Di Jawa Barat Diperkirakan 839 MMSCFD
MINGGU, 09 MARET 2014 | 08:10 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan Peraturan Pemerintah (PP) soal pasokan gas untuk industri akan keluar sebelum Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II berakhir.

“Kita targetkan PP dari Undang-Undang Perindustrian terkait jaminan pasokan gas akan selesai tahun ini. Pak menteri (MS Hidayat) ingin PP segera selesai tahun ini,” ujar Sekjen Kemenperin Ansari Bukhari kepada Rakyat Merdeka.

Menurut dia, dalam PP tersebut semua sumber daya alam akan diperioritaskan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Untuk itu bisa dilakukan melalui larangan ekspor, domestic market obligation (DMO) dan bea keluar.


Ansari menyebutkan, dalam aturan itu ditegaskan bahwa kebutuhan dalam negeri harus diprioritaskan. Soalnya, saat ini kebutuhan gas industri tidak bisa dipenuhi 100 persen. Dengan adanya aturan itu diwajibkan kebutuhan gas industri terpenuhi.

Terkait penyaluran gas karena terhambat infrastruktur yang menyebabkan gas diekspor, dia mengatakan, untuk menyalurkan gas industri tidak hanya melalu pipa, tapi bisa juga melalui kapal.

Pihaknya mencatat, tahun ini industri manufaktur diperkirakan membutuhkan tambahan pasokan gas sebesar 42 million standard cubic feet per day (MMSCFD).

Sementara itu, Direktur Industri Kimia Dasar Kemenperin Tony Tanduk mengungkapkan, tahun lalu kebutuhan gas untuk industri mencapai 2.159 MMSCFD dan tahun ini diperkirakan mencapai 2.201 MMSCFD.

Naiknya kebutuhan gas disebabkan makin banyaknya jumlah perusahaan yang menggunakan gas sebagai sumber energi. Gas untuk sumber energi akan ada kenaikan dari 1.091 MMSCFD menjadi 1.133 MMSCFD.

Sementara gas sebagai bahan baku, menurut Tony, kebutuhannya relatif tetap tahun ini yakni 1.068 MMSCFD. Secara geografis, kenaikan kebutuhan gas oleh industri terjadi di beberapa wilayah. Yang terbesar adalah di Jawa Timur dari 236 MMSCFD menjadi 254 MMSCFD dan Kalimantan Timur dari 505 MMSCFD menjadi 523 MMSCFD.

Namun kebutuhan gas terbesar masih berada di Jawa Barat yang tahun ini diperkirakan mencapai 839 MMSCFD, naik dari tahun lalu sebesar 835 MMSCFD.

Sayangnya di tengah kebutuhan yang meningkat, belum ada kepastian soal tambahan pasokan yang bisa didapat industri. “Lambannya pembangunan pipa gas menjadi penyebabnya,” kata Ketua Forum Pengguna Industri Gas Bumi (FPIGB) Achmad Safiun.

Gas Kota Bantu UMKM

Pembangunan jaringan gas alam ke rumah-rumah atau disebut gas kota merupakan langkah yang dapat membantu mengurangi beban APBN atas subsidi gas elpiji dan BBM. Namun, rencana tersebut harus diimbangi dengan membangun infrastruktur pendukung.

Chief Economist PT Bank Danamon Anton Gunawan menilai, rencana pembangunan gas perkotaan yang dibangun PT PGN dapat membantu perekonomian masyarakat Indonesia, khususnya untuk para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Apalagi, harga gas di dalam kota itu diperkirakan lebih murah.  “Di sebagian daerah yang telah memakai gas kota lebih dapat menguntungkan. Gas kota lebih murah, belum lagi keefektifan dari kejangkauannya dibanding elpiji,” katanya.  ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya