Berita

ilustrasi

On The Spot

Pembangunan Tower Dimulai, MA Surati Istana

Suara Bising Masuk Ruangan Sidang Hakim
SABTU, 01 MARET 2014 | 08:51 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Puing-puing bekas bongkaran bangunan berserakan di sudut-sudut. Cakar besi dua eskavator mengeruk tanah yang terlihat masih basah. Tak jauh dari situ ada lubang mengangga. Lebar dan dalam. Besi-besi menyembul dari lubang itu.

Pengerukan dan penggalian tanah ini berlangsung di dalam gedung utama Mahkamah Agung (MA) di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Utara. Lokasinya tepat di jantung gedung utama.

Area yang sedang dikeruk dan digali tanahnya kini langsung menghadap langit. Pasalnya, bangunan dan ruangan di atasnya sudah dirubuhkan. Balai Irung berlantai marmer abu-abu yang terletak di lantai dasar, sudah dibongkar.

Nasib serupa juga menimpa ruang bundar di atasnya. Ruang yang diberi nama Kusumah Atmadja, Ketua MA pertama ini telah dihancurkan. Puing-puing sisa pembongkaran belum tuntas dibersihkan.

Sisa-sisa jembatan akses ke ruang sidang utama itu masih bisa dilihat di lantai dua dan tiga. Sebelumnya, ada empat akses ke ruang monumental itu. Agar tak didekati, di mulut jembatan ini ditutup dengan papan. Pemasangan penutup juga dilakukan di dinding dan jendela ruangan-ruangan di empat sisi lokasi penggalian tanah.

Pengamatan Rakyat Merdeka, akses untuk lokasi penggalian di lantai dasar ditutup dengan seng. Sedangkan penutup jendela dan dinding mulai dari lantai dua sampai lima menggunakan papan. Dari sela-sela papan penutup, kita bisa menyaksikan pengerjaan pembangunan tower di tengah gedung utama MA ini. Rencananya, tower akan terdiri dari 14 lantai.

Papan pemberitahuan pembangunan tower ini dipasang di depan pintu masuk utama yang menghadap Jalan Medan Merdeka Utara. “Mohon Maaf Kenyamanan Terganggu Ada Pekerjaan Pembangunan Tower Mahkamah Agung-RI,” demikian tulisan di papan pemberitahuan.

Logo Waskita Karya dan Keselamatan Kerja dicantumkan di sisi atas kiri dan kanan papan yang bertiang besi itu. Dua tanda larangan parkir mengapit papan pemberitahuan ini.

Masuk ke gedung utama dari lobby selatan terlihat papan seng menutup lokasi pembangunan tower. Dari dalam lokasi pembangunan terdengar deru mesin alat berat.

“Sudah sejak bulan lalu proses (pembangunannya)-nya dimulai. Ditutupi semua supaya tidak mengganggu,” ujar petugas keamanan yang berjaga di dekat papan seng. Kendati begitu, deru mesin tetap menyerusup hingga ke dalam ruangan-ruangan bangunan di empat sisi maupun sayap gedung utama.

Ia menceritakan, pembangunan tower diawali dengan membongkar semua bangunan dan ruangan di bagian tengah gedung utama. Saat dilakukan pembongkaran, seluruh bangunan utama bergetar. “Terasa bergoyang,” ungkap pria yang tak ingin disebutkan namanya. “Ributnya tak bisa dihindari.”

Suara pengerjaan pembangunan tower itu terdengar saat digelar Sidang Majelis Kehormatan Hakim (MKH) di ruang Wirjono Prodjodikoro. Ruang yang memakai nama Ketua MA kedua ini berada di lantai dua. Saat itu MKH sedang menyidangkan para hakim daerah yang bermasalah.

Ketua Biro Umum MA Ramdani Dudung mengakui, suara bising akibat pembangunan tower. Apalagi pembangunan tower ini diawali dengan pembongkaran bangunan lama yang berada di tengah gedung utama dengan alat berat. Suasana bising itu memang membuat nyaman.

“Ya memang agak ribut kalau lagi bekerja. Ya mau bagaimana lagi? Kan proses pengerjaan harus dilakukan,” ujarnya.

Kepada pimpinan MA, Dudung mengirim surat pemberitahuan bahwa selama pembangunan akan berisik. “Pimpinan mengerti dan memaklumi,” ujarnya.

Ia juga mengirim surat pemberitahuan dimulainya pembangunan tower berlantai 14 ini—yang menyebabkan suara bising—ke sejumlah instansi yang bertetangga dengan MA.

Untuk diketahui, Jalan Medan Merdeka Utara dimana MA berada merupakan kawasan ring satu. Di sebelah kiri MA adalah kompleks Istana Merdeka, dipisahkan Jalan Veteran III. Sementara di sebelah kanan Kementerian Dalam Negeri.

Sebelum memulai pembangunan tower, MA membuat Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dan Analisasi Dampak Lalu Lintas (Andal). Untuk pembuatan dokumen ini, MA mengalokasikan dana Rp 350 juta. Pembuatan Amdal dan Andal dikerjakan PT Rajasa Utama Mandiri yang mengajukan penawaran Rp 349 juta, lebih murah Rp 1 juta dari pagu.—“(Amdal dan Andal) sudah disetujui. Pembangunan bisa jalan,” kata Dudung.

Awal Maret, sebut dia, mulai dilakukan pondasi tower berlantai 14. Rencananya, kendaraan yang mengangkut tiang pancang dan material pembuatan pondasi dan tiang pancang akan masuk dari sisi kiri kompleks MA, lewat Jalan Veteran III. Truk-truk besar akan berseliweran di jalan di samping  kompleks Istana.

Pembangunan tower MA dikerjakan Waskita Karya. BUMN itu memenangkan tender pengerjaannya dengan harga penawaran Rp 179,5 miliar. Setelah direvisi, penawaran berkurang jadi Rp 179,1 miliar.

Digagas sejak 2012, pembangunan tower ini sempat molor. Awalnya ditargetkan dimulai Oktober 2013. Namun rekanan untuk mengerjakan konstruksi baru ditetapkan pada 21 November 2013. Pengerjaan baru benar-benar dilaksanakan awal 2014.

Untuk pembangunan tower ini, MA mengalokasi dana selama tiga tahun. Tahun 2013 sebesar Rp 25 miliar. Tahun 2014 Rp 100 miliar. Sedangkan untuk tahun 2015 Rp 65 miliar. Totalnya Rp 190 miliar.

Renovasi Gedung Dan Bikin Taman, Habiskan Dana Sampai Rp 22 Miliar

Mahkamah Agung (MA) akan menghabiskan dana Rp 190 miliar untuk membangun tower. Anggaran paling besar untuk pengerjaan konstruksi.

Pengerjaannya diserahkan kepada PT Waskita Karya. BUMN konstruksi itu mengajukan penawaran harga Rp 179,1 miliar untuk membangun 14 lantai.
Dalam pengerjaannya, Waskita didampingi PT Arkonin, selaku konsultan perencana dan PT Mitraplan Kons, selaku konsultan manajeman konstruksi.

MA mengucurkan dana Rp 3,78 miliar untuk membayar PT Arkonin. Sedangkan untuk PT Mitraplan Kons Rp 2,47 miliar. Jumlah ini sesuai dengan harga penawaran yang diajukan kedua perusahaan ketika tender.

Bersamaan dengan persiapan pembangunan tower berbiaya besar itu, MA juga merenovasi kantornya. Juga membikin taman. Proyek renovasi gedung ini sudah berjalan sejak 2012. Untuk renovasi ini, MA menghabiskan dana Rp 7,95 miliar. Renovasi dikerjakan PT Arkonin, rekanan lama MA.

Di penghujung tahun, terungkap MA menggagas pembangunan tower. Itu terungkap dalam buku laporan MA tahun 2012. Pembangunan tower ini untuk menyediakan ruang kerja yang lebih layak untuk para hakim agung dan staf MA.  DPR memberikan lampu hijau pembangunan ini.

Bersamaan dengan dengan persiapan pembangunan tower pada 2013, MA kembali melakukan renovasi gedung di Medan Merdeka Utara. Kali ini menghabiskan dana sampai Rp 12,6 miliar. Proyek ini jatuh ke PT Intraco Lestari.

Dalam merenovasi gedung MA, PT Intraco Lestari didampingi PT Lharas Design selaku konsultan perencana dan PT Trikarsa Adiguna. MA membayar kedua konsultan itu Rp 426 juta dan Rp 306 juta.

Tak hanya itu, pada 2013 MA juga membuat proyek penataan luar ruang dan taman (lansekap). Pengerjaannya dilaksanakan PT Kharisma Asri Lansekap.

Perusahaan ini dibayar Rp 820 juta. MA juga mengeluarkan uang Rp 57 juta untuk membayar PT Lharas Design selaku konsultan perencananya.

Jika ditotal, MA telah menghabiskan dana untuk merenovasi gedung dan membikin taman mencapai Rp 22 miliar. Padahal, bersamaannya dengan itu MA akan membangun tower.

Kepala Biro Umum Ramdani Dudung puas dengan penataan luar ruang dan taman di kompleks MA. “Taman-taman kita sudah dipercantik, membuatnya lebih tertata bagus, dan tidak menimbulkan kesan tegang atau angker,” katanya.

Di 2014, MA kembali melanjutkan proyek renovasi kantor. Didahului dengan membuka lelang jasa konsultasi perencana. Nilainya Rp 255 juta.

PT Lharas Design—yang dua kali mendapat proyek dari MA—kembali berminat untuk terlibat mengerjakan. Hasil prakualifikasi, perusahaan ini menempati urutan teratas dengan nilai sempurna: 100. Mengalahkan tujuh perusahaan lainnya.

Tidak Boleh Ada Kaca, Atapnya Melengkung

Syarat Bangun Gedung Tinggi Dekat Istana

Gedung Mahkamah Agung di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, termasuk kawasan ring satu. Bahkan, letaknya bersebelahan dengan kompleks Istana Merdeka, dipisahkan Jalan Veteran III.

Lantaran dekat dengan tempat Presiden SBY tinggal dan bekerja, pembangunan tower MA yang direncanakan terdiri dari 14 lantai tak bisa dilakukan sembarang.

Pembangunannya perlu mempertimbangkan faktor keamanan Istana dan kepala negara yang tinggal di situ. Ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi jika ingin membangun gedung tinggi dekat Istana.

Apa saja syaratnya? Di antaranya, dinding yang menghadap langsung ke Istana harus dari tembok. “Nanti (dinding) yang mengarah ke Istana itu nggak boleh ada kaca. Itu untuk keamanan Istana,” kata Kepala Biro Umum MA Dudung Ramdani.

Syarat lainnya mengenai bentuk atap. Atap tower yang akan dibangun MA tak boleh datar sehingga bisa dipijak orang. “Harus melengkung demi keamanan,” ujarnya.

Dalam halaman sampul buku laporan MA tahun 2012, ditampilkan desain tower yang akan dibangun. Atapnya memang tak datar. Bentuknya seperti kubah landai.

Syarat yang sama diberlakukan untuk semua gedung tinggi yang akan dibangun di kawasan ring satu. Sebelumnya, izin untuk pembangunan gedung baru Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra) di Jalan Medan Merdeka Barat, sempat tak keluar-keluar.

Pasalnya, desain gambar gedung yang akan dibangun berlantai 15 itu beberapa kali mengalami perubahan. Salah satunya penyebabnya lantaran harus memenuhi syarat keamanan Istana. Yakni tak boleh ada jendela yang menghadap ke Istana.

Pemprov DKI Jakarta sempat menyegel proyek lantaran kontraktor telah melakukan pembangunan padahal izinnya belum dikantongi. Setelah menggelar pertemuan yang dihadiri pihak Kemenko Kesra, kontraktor dan Pemprov DKI, pembangunan bisa dilanjutkan. Awal tahun ini, gedung baru Kemenko Kesra sudah bisa ditempati.

“Gedung perkantoran ini cukup nyaman. Sudah sesuai standar. Jadi, mari lebih ditingkatkan lagi kinerjanya,” pesan Menko Kesra Agung Laksono ketika meresmikannya 7 Januari lalu.

Ruangan Monumental Itu Tinggal Kenangan

Ruang Kusumah Atmadja di tengah gedung utama MA itu telah dibongkar. Tak ada lagi yang tersisa dari ruang yang monumental. Menggunakan nama ketua MA pertama, ruangan ini monumental bukan hanya dari segi bentuknya yang bundar. Namun juga ornamen-ornamen yang menghiasinya.

Jika dilihat dari citra satelit, ruangan yang menjadi pusat gedung utama MA memiliki sejumlah motif di atapnya. Ada tiga gambar lingkaran: kecil, sedang dan besar. Lingkaran kecil berada di dekat sumbu. Semakin keluar, lingkarannya semakin besar.

Ketiga lingkaran itu disatukan dengan garis delapan arah mata angin. Di antara lingkaran dan garis terdapat sejumlah motif. Desain ini mirif motif cakra.

Bagaimana dengan desain dalamnya? Tiang-tiang berlapis granit hitam berdiri mengelilingi ruangan bundar, menyangga atap yang berbentuk kubah lantai.
Tepat di tengah kubah, ada lampu kristal berukuran besar yang menjuntai ke bawah. Dinding kubah dipercantik dengan motif kotak-kotak. Lampu-lampu sorot yang diarahkan memperjelas keindahan ornamen kubah.

Tepat di bawah lampu krisal—yang juga menjadi poros ruangan—ada logo Mahkamah Agung di karpet tebal yang melapisi lantai ruangan.

Ruangan ini juga monumental karena hanya dipakai untuk acara-acara besar dan penting saja. Misalnya, pelantikan hakim agung, pejabat MA, pejabat negara dan calon hakim secara massal. Hakim Agung yang dilantik mengucap sumpah dan janjinya—yang akan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan Tuhan—di ruang ini.

Selain itu, ruang ini pernah beberapa kali dipakai untuk membacakan putusan perkara yang mendapat perhatian luas dari masyarakat. Salah satunya, putusan perkara pembubaran Partai Golkar pada awal dekade 2000.

Kini, ruangan ini tinggal kenangan. Tak ada lagi ruang besar untuk menggelar perhelatan akbar di gedung utama MA. Untuk kegiatan besar, digelar di gedung Sekretariat MA di Jalan Ahmad Yani, Rawasari, Jakarta Pusat.

Di gedung berlantai 12 yang diresmikan akhir 2010 ini memang masih banyak ruang kosong. Ruang untuk menggelar perhelatan besar berada di lantai teratas. Cukup luas. Hanya saja, tak ada istimewa di ruangan itu. Baik dari desain maupun hiasannya.

Dindingnya dicat cokelat berkilat. Sejak gedung Sekretariat MA diresmikan, ruangan ini belum dipakai. Baru pada 2013, ruangan ini dipakai untuk menggantikan ruang Kusumah Atmadja yang dibongkar.

Pembongkaran dilakukan lantaran akan dibangun tower berlantai 14. Tower bakal berdiri di tengah gedung utama MA, persis di lokasi ruangan Kusumah Atmadja sebelumnya berada.

Kepala Humas MA Ridwan Mansyur mengatakan, pembangunan tower ini tak mengganggu kinerja MA. Untuk urusan administratif telah dipindahkan ke gedung Sekretariat MA di Rawasari.

“Di sini tinggal gedung pimpinan, gedung rapat dan kerja-kerja teknis,” ujarnya. ***

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

UPDATE

Anak Usaha Telkom Hadirkan DreadHaunt, Gim Bergenre Survival Horror

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:57

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

2 Jam 1 Meja

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:40

Dua Mantan Pegawai Waskita Karya Digarap Kejagung

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:38

KPK Sita 7 Mobil dan Uang Rp1 Miliar usai Geledah 10 Rumah

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:24

Bareskrim Bakal Bongkar Puluhan Artis dan Influencer Terlibat Promosi Judol

Rabu, 09 Oktober 2024 | 00:42

Mudahkan Warga Urus Paspor, Imigration Lounge Kini Hadir di Mal Taman Anggrek

Rabu, 09 Oktober 2024 | 00:19

KPK Cekal 5 Tersangka Korupsi Pencairan Kredit Usaha Bank Jepara Artha

Selasa, 08 Oktober 2024 | 23:52

Polisi Tangkap Penyekap Bocah 12 Tahun Selama Seminggu di Kalideres

Selasa, 08 Oktober 2024 | 23:42

KPK Usut Dugaan Korupsi Pencairan Kredit Usaha BPR Bank Jepara Artha

Selasa, 08 Oktober 2024 | 22:52

Selengkapnya