"Hidup, bagi orang miskin, harus dijalani apa adanya,†begitu semangat Dahlan. Hingga, keinginannya memiliki sepatu dan sepeda, cukup dia benamkan dalam impiannya.
Kemiskinan yang dirasakan orang tuanya dan umumnya masyarakat Kebon Dalem, sebuah desa kecil di Magetan, Jawa Tengah, tidak menyurutkan Dahlan Iskan untuk tidak bersekolah walau harus bertelanjang kaki, melangkah puluhan kilometer untuk sampai disekolah dasarnya.
Setelah masuk di sebuah Madrasah Tsanawiyah di Pesantren Takeran, perjalanan pergi pulang dari pesantren yang jaraknya dua kali lipat dari jarak sekolahnya dahulu. Tak jarang kakinya melepuh bahkan lecet.
Dahlan sempat memiliki sepeda yang ditukar dengan kambing bapaknya, hanya gara-gara Ia dipaksa Maryati, temannya untuk mencoba belajar naik sepeda Maryati, tapi justru Dahlan merusak sepeda Maryati yang membuat berang ayahnya Maryati. Akhirnya sepeda yang rusak itu diganti dengan kambing ternak ayahnya. Dahlan merasa bersalah besar.
Keluarga Dahlan sangatlah miskin bahkan untuk sarapan saja hanya secangkir teh. Terkadang Dahlan ataupun adiknya, bahkan Dahlan lebih sering mengikatkan sarung di perut untuk menahan lapar. Namun, impian memakai sepatu terus timbul tenggelam diantara rasa lapar itu. Bahkan bagi Dahlan impian memiliki sepatu itu sudah punah, sewaktu ibunya meninggal dunia.
Sesekali ada kegirangan di hatinya, saat cintanya mulai bersemi pada Maryati, sang pujaan hati. Namun, Dahlan tak kuasa bicara pada Maryati, karena kondisinya. Apalagi Dahlan benar-benar pada situasi sulit, harus memiliki sepatu, karena panitia penyelenggara pertandingan voli tingkat kecamatan mewajibkan pesertanya menggunakan sepatu. Dahlan sendiri, adalah kapten voli pesantren Takeran.
Begitulah sinopsis film berjudul
Sepatu Dahlan. Film yang mengangkat sosok Menteri BUMN Dahlan Iskan ini akan segera rilis dan tayang di sejumlah bioskop tanah air pada awal April mendatang. Film ini diangkat setelah Novel
Sepatu Dahlan telah menjadi novel best seller. Dalam kurun waktu lima bulan, sudah terjual 80.000 copy.
Film berdurasi lebih dari 90 menit itu dibintangi oleh sejumlah aktor dan aktris terkenal, seperti Ossa Aji Santosa sebagai Dahlan kecil; Donny Damara sebagai Pak Iskan; Ray Sahetapy menjadi Kiyai Mursid, H. Kirun sebagai Juragan Jabbar dan Mucle Katulistiwa berperan Ustadz Akbar.
"Saya itu tidak nyangka kisah diri saya akan dinovelkan, begitupun akhirnya difilmkan. Benar-benar luar biasa, ternyata masih banyak orang yang sayang sama saya yah," ujar Dahlan Iskan pada satu kesempatan saat menyaksikan proses syuting Film
Sepatu Dahlan.
Dahlan juga tidak mau mengintervensi dan tidak mau punya andil dalam bentuk apapun dalam film yang disutradai oleh Benny Setiawan ini.
"Biar ahlinya yang mengatur. Saya ingin kreatifitas anak muda terus berkembang. Saya cuma mau memikirkan yang jadi ranah saya saja. Saya hanya bisa mengucapkan terima kasih kisah hidup saya ini difilmkan. Set dan pemain film benar-benar cocok. Sungguh luar biasa,†lanjut Dahlan.
[zul]