Berita

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)

Bisnis

KKP Kucurkan Bantuan Modal Nelayan Pantura Rp 22,2 M

Gandeng Tahir Foundation
RABU, 26 FEBRUARI 2014 | 08:17 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Bencana yang akhir-akhir ini melanda Indonesia berdampak kerugian cukup besar terhadap kegiatan perikanan, khususnya perikanan budidaya. Salah satunya banjir di kawasan Pantai Utara Jawa (Pantura) yang merusak 68.377 hektar (ha) tambak budidaya perikanan.

“Luas kawasan budidaya yang terkena dampak banjir tercatat 68.377 hektar yang tersebar di 4 provinsi. Kawasan tambak di Provinsi Jawa Barat merupakan kawasan terparah terkena banjir, dengan kerusakan seluas 49.843 hektar,” ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, kemarin.

Ia mengungkapkan, kerugian terbesar yang dialami petambak dikarenakan rusaknya infrastruktur tambak. Termasuk saluran irigasi, konstruksi tambak maupun jalan produksi di sentra produksi serta gagal panen akibat hanyutnya benih maupun ikan dan udang dari tambak  maupun kolam.


Oleh karena itu, sebagai wujud kepedulian pemerintah, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan bantuan modal kerja bagi nelayan dan petambak di Pantura senilai Rp 22,2 miliar.

“Bantuan ini akan digunakan untuk penyediaan sarana produksi dan rehabilitasi saluran tambak di Pantura,” ungkapnya.

Cicip mengungkapkan, alokasi bantuan Rp 22,2 miliar tersebut tidak hanya bersumber dari KKP, tapi juga dari Tahir Foundation. Rinciannya, Rp 15,7 miliar dari KKP dan dari Tahir Foundation Rp 6,5 miliar.

Nantinya, Tahir Foundation juga akan memberikan bantuan atau hibah selama 5 tahun dengan nilai Rp 20 miliar per tahun. Jadi total Tahir Foundation akan memberikan hibah senilai Rp 100 miliar.  Sedangkan total perkiraan kebutuhan anggaran untuk pemulihan tambak pasca bencana banjir Rp 180 miliar.

 â€œUntuk menutupi kekurangan tersebut, KKP mengajukan usulan anggaran tambahan kepada Kementerian Keuangan. Tentu saja dengan dukungan dan persetujuan DPR. Mudah-mudahan usulan ini dapat segera disetujui,” harap politisi Partai Golkar itu.

Sebelumnya, Jumat (21/2), KKP dan Tahir Foundation telah menandatangani nota kesepahaman atau MoU (Memorandum of Understanding) penyaluran bantuan modal kerja yang diperuntukkan bagi nelayan dan petambak yang terkena musibah banjir di sekitar Pantura dan wilayah lainnya di Indonesia.

Dalam MoU tersebut, KKP berkomitmen membantu mendata nelayan dan petambak yang memerlukan bantuan agar disalurkan langsung oleh Tahir Foundation tepat waktu, tepat sasaran dan tepat manfaat.

“Kemitraan yang dibangun antara KKP dan Tahir Foundation didasari prinsip kesetiakawanan sosial atau rasa solidaritas sosial nasional yang merupakan nilai dasar dari kesejahteraan sosial untuk mewujudkan cita-cita bangsa, yaitu mensejahterakan masyarakat,” tutur Cicip.

Selain bantuan dana, pemerintah juga memberikan bantuan berupa benih udang bandeng 7,5 juta ekor untuk 5 kabupaten di Jawa Barat yakni Kabupaten Bekasi, Karawang, Indramayu, Subang dan Cirebon.

Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Subiakto mengatakan, bantuan modal kerja bagi korban banjir sangat membantu nelayan dan petambak keluar dari kesulitan. 

“Apalagi masa pemulihan pasca bencana, terutama pemulihan kemampuan ekonomi setelah sumber mata pencariannya terganggu banjir,” kata Slamet.

Slamet memprediksi, ancaman banjir akan terus mengancam sektor perikanan budidaya di tahun mendatang. “Kami berupaya mendorong petambak untuk meminimalisir kebanjiran di tambak,” katanya. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya