Berita

Susilo Suswoutomo/net

Bisnis

Wamen ESDM Sindir Trader Gas Hanya Mau Enaknya

RABU, 26 FEBRUARI 2014 | 18:09 WIB | LAPORAN:

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo mengaku senang apabila perguruan tinggi di Indonesia seperti UI, UGM, ITB, ITS dan perguruan tinggi lainnya ikut urun rembug demi tercapainya tata kelola bisnis gas yang mendorong ketahanan energi nasional.

"Saya senang UI, UGM, ITB, ITS dan universitas lainnya terpanggil," kata dia alam Seminar Quo Vadis Tata Kelola Migas di Indonesia di UI, Salemba, Jakarta, Rabu (26/2).

Ia juga setuju dengan pandangan Rektor Universitas Indonesia, Muhammad Anis bahwa saat ini tata kelola gas di Indonesia bersifat liberal sebagai buah dari pelaksanaan UU 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (UU Migas) dan turunannya. Anis  mencontohkan, kebijakan open access (pemanfaatan pipa bersama) dan unbundling (pemisahan usaha niaga dan transportasi) sebagai bentuk liberalisasi bisnis gas.


Kementerian ESDM, jelas Susilo, kini tengah membuat roadmap pengelolaan gas bumi agar tercipta sinergi dari sisi hulu, midstream, dan hilir. Untuk wilayah hulu ditangani SKK Migas dan hilir dipergunakan oleh PLN, industri dan rumah tangga.

"Nah di midstream inilah yang sekarang ini ditata. Sedangkan PGN (Perusahaan Gas Negara) berperan di midstream untuk pengelolaan dan pengembangan infrastruktur dalam rangka menyambungkan hulu dengan hilir," papar Susilo.

"Masalah yang ada di midstream ini adalah soal open access dan unbundling seperti yang disebutkan Rektor UI," imbuh Susilo.

Bisnis gas sudah pasti bersinggungan dengan infrastruktur. Jadi, lanjut Susilo, jika ingin berbisnis gas maka harus dibangun infrastrukturnya seperti pipa, FSRU dan lainnya agar tidak terjadi krisis pasokan gas seperti terjadi saat ini. Berbeda halnya dengan bisnis minyak.

"Kalau bisnis minyak kan pakai ember atau jerigen bisa, kalau gas harus ada pipa yang terintegrasi," ujarnya.

Susilo menambahkan, selama ini PGN yang banyak membangun pipa. Yang terjadi selanjutnya adalah banyak trader gas yang berdiri dan tidak mau membangun pipa.

"Yang lain mau seenaknya memakai pipa PGN kan tidak bisa begitu," kata Susilo.

Karena itulah saat ini, Kementerian ESDM sedang merevisi aturan soal open access dan unbundling itu. Sehingga, yang berbisnis gas adalah mereka yang memiliki komitmen untuk membangun infrastruktur dan bukan trader yang hanya mau enaknya sendiri menjadi calo gas pemburu rente.[wid]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Eddy Soeparno Bicara Komitmen Prabowo Percepat Dekarbonisasi

Senin, 15 Desember 2025 | 16:13

Praperadilan Kakak Kandung Hary Tanoesoedibjo Dua Kali Ditolak Hakim

Senin, 15 Desember 2025 | 15:55

Miliarder Siapkan Hadiah Besar Atas Aksi Heroik Warga Muslim di Bondi Beach

Senin, 15 Desember 2025 | 15:48

DPR Tegaskan Perpol 10/2025 Tidak Bertentangan dengan Konstitusi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:41

Ketaatan pada Rais Aam Fondasi Kesinambungan Khittah NU

Senin, 15 Desember 2025 | 15:39

Gubernur Sulut Dukung Penguatan Kapasitas SDM Bawaslu

Senin, 15 Desember 2025 | 15:29

Keselamatan Masyarakat Harus Jadi Prioritas Utama Selama Nataru

Senin, 15 Desember 2025 | 15:19

Pramono Terima Hasil Kongres Istimewa MKB Demi Majukan Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:12

KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau SF Hariyanto

Senin, 15 Desember 2025 | 14:54

Command Center Diresmikan Percepat Digitalisasi dan Pengawasan Kopdes Merah Putih

Senin, 15 Desember 2025 | 14:43

Selengkapnya