Berita

ilustrasi

Caleg DPR RI: Investigasi, Kenapa Persoalan Listrik di Sumut Tak Kunjung Teratasi

SELASA, 25 FEBRUARI 2014 | 18:35 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Perusahaan Listrik Negara (PLN) harus bertanggung jawab atas berbagai kerugian yang dialami masyarakat Sumatera Utara karena kerapnya terjadi pemadaman listrik. Misalnya, berbagai peralatan-peralatan elektronik, seperti kulkas, TV, dan komputer, yang rusak.

"Jadi PLN harus bertanggung jawab," ujar Ketua Dewan Pembina Pengurus Besar Anak Melayu Bersatu, Ir. H. Abdullah Rasyid, ME kepada Rakyat Merdeka Online petang ini (Selasa, 25/2).

Rasyid juga mengingatkan, pemadaman listrik itu membuat kalangan industri kalangan kabut. Karena para usahawan tidak mungkin bisa setiap saat menyewa genset. Hal ini tentu juga akan membuat harga-harga semakin mahal.


"Masyarakat semakin dirugikan. Karena harga jadi mahal. Bahkan, beberapa perusahasan sudah mengancam akan mengurangi pegawai," beber kader utama PAN yang juga orang dekat Menko Perekonomian Hatta Rajasa ini.

Karena itu, dia mendesak pemerintah daerah harus tegas, melakukan investigasi kenapa masalah pemadaman listrik ini tak kunjung bisa diatasi. Harus ditemukan dimana masalah utamanya.

Apalagi, pada pertengahan Desember lalu, pada sebuah acara di Universitas Sumatera Utara, Menteri BUMN Dahlan Iskan berjanji tidak akan ada lagi pemadaman bergilir karena adanya pasokan daya listrik sebesar 105 Megawatt (MW) dari PT. Inalum.

"Mana buktinya. Jangan janji belaka. Mesin-mesin yang ada di Belawan dan di Pangkalan Susu itu juga sudah tua. Sementara mesin baru yang didatangkan dari China tidak berfungsi bahkan rusak sebelum digunakan. Ini rekomendasi darimana? Ini tanggung jawab siapa?" tekan Rasyid, caleg DPR RI daerah pemilihan Sumut I.

"Masyarakat sudah kesal dan marah. Wajar jika marah dan bereaksi sedikit berlebihan karena persolan ini tidak kunjung ada penyelesainnya," demikian Rasyid, mantan Ketua Umum DPP BM Penegak Amanat Nasional ini. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya